IRT di Sabu Raijua-NTT Ditemukan Tewas dalam Laut
digtara.com – Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Sabu Raijua, NTT ditemukan tewas dalam laut, Kamis (19/1/2023) petang.
Baca Juga:
Korban ditemukan oleh warga Desa Keduru di dalam laut sekitar pantai Banyo Desa Bodae, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua.
Teridentifikasi korban adalah Dina Watti (69), warga RT 01/RW 01, Desa Bodae, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua.
Sekitar pukul 11.00 Wita setelah makan siang korban berpamitan kepada suami korban, Rehabeam Djami (69) untuk pergi ke laut menanam rumput laut.
Baca: Jambret Beraksi di Belu NTT, IRT dan Anaknya Terluka
Rehabeam pun mengijinkan korban pergi sendirian karena sudah terbiasa pergi ke laut menanam dan mengikat anakan rumput laut.
Sekitar pukul 16.00 wita, pasangan suami istri Lado Mangngi (66) dan Lutu Kale (64), warga Desa Keduru, Kecamatan Sabu Timur kebetulan melintas di lokasi tersebut.
Mereka kebetulan pergi mengikat rumput laut juga.
Dalam perjalanan pulang menuju ke pantai, mereka melihat sebuah gabus yang terapung.
Baca: IRT di Sumba Timur-NTT Dipolisikan karena Aniaya Bocah 8 Tahun hingga Babak Belur
Kemudian keduanya mendekati gabus tersebut.
Ketika medekati gabus itu, mereka melihat sesosok tubuh yang sudah mengapung di atas air.
Pasangan suami istri ini langsung mengangkat tubuh korban dan mengevakuasi tubuh korban ke atas gabus.
Setelah diperhatikan ternyata kondisi korban sudah meninggal. pada bagian mulut terdapat busa.
Kedalaman air laut tempat ditemukan korban terapung adalah setinggi dada orang dewasa.
Setelah itu pasangan suami istri ini menarik gabus menuju pinggiran pantai dan memberitahukan kepada warga karena kebetulan pasangan suami istri ini mengenal korban.
Hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter Puskesmas Bolou dr. Yuniruftari Lobo Huki menjelaskan bahwa tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Korban diduga mengalami hipertensi dan jatuh ke dalam air laut dan tenggelam.
Suami korban menjelaskan bahwa korban memiliki riwayat penyakit jantung dan pada tahun 2022 yang lalu sempat dirujuk ke RSU Prof DR W.Z Yohanes Kupang.
Keluarga korban menerima kejadian sebagai musibah dan tidak melakukan upaya hukum dengan membuat surat pernyataan penolakan otopsi jenazah.
Bhabinkamtibmas Desa Bodae Bripka Oscar R. Lay menglaporkan penemuan mayat warga Desa Bodae di Pantai Banyo di Desa Bodae Kecamatan Sabu Timur.
Kapolsek Sabu Timur memimpin anggota ke TKP di Pantai Banyo dan berkoordinasi dengan dokter Puskesmas Bolou untuk melakukan pemeriksaan luar terhadap mayat korban.
“Korban adalah warga Desa Bodae yang sudah biasa melakukan rutinitas sebagai petani rumput laut,” ujar Kapolres sabu Raijua, AKBP Jakob Seubelan, SH saat dikonfirmasi Jumat (20/1/2023).
Kapolres menjelaskan kalau korban memiliki riwayat penyakit jantung.
“Diduga korban meninggal akibat mengalami hipertensi atau serangan jantung dan tenggelam dalam air laut,” tambahnya.