Ini Kata BBKSDA Soal Mahluk Misterius Penghisap Darah di Taput
digtara.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) telah turun ke untuk menyelidiki mahluk misterius penghisap darah di Tapanuli Utara (Taput). Mahluk itu telah memangsa ratusan ekor ayam, bebek serta seekor ternak babi milik warga di Desa Pohan Tonga, Siborongborong, Taput.
Baca Juga:
Kepala Seksi BBKSDA Sumut Wilayah IV-Tarutung, Manigor Lumbantoruan, mengungkapkan, pemangsa ratusan ternak itu teridentifikasi memiliki lima cakar. Itu terlihat dari sejumlah jejak yang ditemukan.
“Bekas cakaran juga ditemukan di permukaan tanah, dan sejumlah media lainnya, di sekitar lokasi kejadian,†sebut Manigor.
Menurut Manigor, saat mangsanya masih kategori ternak ayam, atau bebek, kemungkinan pemangsa jenis musang dimungkinkan sebagai dalang utama.
“Namun, saat mangsanya adalah ternak babi, jenis beruang dimungkinkan sebagai pemangsanya. Itu karena babi memiliki bobot berat hingga puluhan kilo,†terangnya.
Kata Manigor, hingga saat ini pihaknya masih mengalami kendala teknis dalam menyimpulkan identifikasi makhluk pemangsa tersebut. Apalagi saat ini sejumlah jejak yang ditinggalkan sudah mulai kabur.
Padahal pihaknya…
Padahal, pihaknya juga telah menurunkan Tim Scorpion Fondation Indonesia dari Bidang KSDA Wilayah II Pematang Siantar, serta Tim Orang Utan Information Center (OIC) dari Sipirok, Tapanuli Selatan untuk keperluan tersebut.
Sehingga untuk mengatasi sulitnya mengidentifikasi secara manual, pihaknya berencana menurunkan alat video trap dan perangkap lebih canggih yang membutuhkan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah desa dan Dinas Lingkungan Hidup setempat.
Menurutnya, sampai saat ini baru satu keluarga yang melaporkan kematian ternak karena darahnya diduga diisap oleh pemangsa, yakni Saut Simanjuntak.
Senada, Mangatur Hutasoit, warga setempat mengaku menemukan jejak lima cakar pada batang salah satu pohon sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian.
Temuan tersebut diduga merupakan cakaran pemangsa yang mengisap darah ratusan ternak milik Saut Simanjuntak.
“Sejak kejadian turut matinya ternak babi milik Saut, kita melakukan perburuan hingga sejauh lebih dari dua kilometer dari lokasi kejadian. Dan itulah yang kita temukan,” tukasnya.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=4_1-fhxY-1Q
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.