Kamis, 25 April 2024

Ini Dia! Kantor Desa Termewah di NTT, Dibangun dengan Swadaya dan Gotong Royong

Redaksi - Sabtu, 29 Januari 2022 09:58 WIB
Ini Dia! Kantor Desa Termewah di NTT, Dibangun dengan Swadaya dan Gotong Royong

digtara.com – Desa menjadi salah satu unsur pemerintahan terkecil di Indonesia. Kantor Desa Termewah NTT

Baca Juga:

Jarang ada sebuah desa apalagi di NTT memiliki gedung mewah.

Anggapan itu bisa dimentahkan dengan yang terjadi di kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur.

Dibawah kepemimpinan Jidro Hendrik Nikodemus Lakapu, secara swadaya dan gotong royong, warga desa Toi berhasil membangun kantor pemerintahan desa yang mewah, walau tanpa desain perencanaan oleh seorang arsitek.

Baca: Berkas Kasus Trafficking Sudah P21, Polda NTT Serahkan Mami Pingkan ke Jaksa

Kantor desa yang sementara dalam tahap penyelesaian itu mulai direncanakan pada 2019 silam.

Namun pengerjaannya baru dimulai 10 Januari 2021, karena panitia pembangunan banyak yang pergi merantau mencari kehidupan yang layak di daerah orang.

“Memang dalam perencanaan kantor desa ini harus dibangun dua lantai, namun dalam perjalanan karena pengerjaan secara gotong royong oleh masyarakat sesuai keahlian masing-masing dan tanpa gambar, makanya hanya satu lantai,” kata kepala desa Toi, Jidro Hendrik Nikodemus Lakapu, saat dihubungi, Sabtu (29/1/2022).

Baca: Wakil Bupati Ende, Kamis Malam Dilantik Gubernur NTT, Jumat Pagi Dibatalkan Kemendagri

Menurut Jidro, banyak orang viralkan di media sosial bahwa kantor desa tiga lantai itu tidak benar. Karena kantornya hanya satu lantai, tapi dibuat trap sehingga menyerupai gedung berlantai tiga.

“Kantornya dibangun trap sehingga kelihatan lain. Selain itu dibangun juga dengan tempat untuk foto-foto, seperti taman yang dihiasi lampu warna warni, juga tangga yang dibaluti lampu juga sehingga kelihatan lain,” jelasnya.

Jidro mengaku, pembangunan itu menggunakan dana talangan dari masyarakatnya.

Per kepala keluarga menanggung beban sebesar Rp 250.000 yang bisa dicicil dari dana bantuan pemerintah kabupaten maupun pusat.

“Saya pikir begini, dari kantor desa lama yang sudah buruk ini lah kita dalam hal ini masyarakat mendapatkan banyak bantuan, sehingga apa salahnya jika kita rubah kantor ini jadi lebih baik, sehingga per kepala keluarga itu Rp 250.000 dan itu pun dicicil hingga lima sampai enam kali,” ujarnya.

Baca: Kapolda NTT: Polisi dan Wartawan Sama-sama Punya Kode Etik dalam Menjalankan Tugas

Khusus bahan-bahan bangunan non lokal seperti beton, paku, seng dan semen itu dibeli.

Namun bahan-bahan lokal itu atas swadaya masyarakat. Bahkan taman untuk spot foto pun dibangun sendiri oleh Jidro, bermodalkan pengalamannya saat merantau di Bali dulu.

Ini Dia! Kantor Desa Termewah di NTT, Dibangun dengan Swadaya dan Gotong Royong

Baca: Aniaya Kakak Kandung Pakai Batu hingga Tewas, Pria di NTT Terancam 15 Tahun Penjara

“Ini murni swadaya, tidak pakai tukang dari luar bahkan gedung ini pun dikerjakan tidak pakai gambar. Ketika kita sudah mulai bekerja, ada saja ide positif yang dimasukkan oleh masyarakat, ini kalo menurut orang arsitek ya tidak percaya tapi ini yang terjadi,” ungkap Jidro.

Ia menambahkan, motivasinya membangun kantor desa itu karena saat merantau selama sembilan tahun di Bali, setelah memilih pulang ke dia melihat kondisi kampungnya masih seperti dahulu masih kecil.

“Saya pulang kampung dan melihat kok kampung saya kumuh, diam, tenang dan tidak ada perubahan. Mulai dari situ saya libatkan diri dalam rapat yang digelar di balai desa, saya selalu protes karena kondisi kampung yang tidak berubah,” ceritanya.

Setelah itu Jidro dipilih menjadi sekertaris desa (Sekdes), dan suasana desa mulai bergeliat hingga dipercayakan sebagai kepala desa, lalu berhasil membangun kantor desa megah tanpa menggunakan sedikit pun dana desa.

“Saya minta untuk diperiksa karena saya takut ada kecurigaan orang kalo bangun pake dana desa. Karena secara regulasi itu tidak diperbolehkan menggunakan dana desa bangun kantor desa. Kami swadaya, karena desa di udik begini mau ambil uang dari mana?,” tegasnya.

Jidro menambahkan, selain membangun kantor desa dia bersama masyarakatnya membangun balai pelatihan desa. Balai ini nantinya digunakan untuk melatih siswa-siswi SMP maupun SMA menenun, menganyam maupun latihan kerja lainnya.

“Kami juga lembur sampai malam untuk selesaikan pekerjaan ini semua. Kami juga bangun jalan setapak menggunakan batu warna Kolbano, membuat spot foto, memasang lampu hias dengan harapan menjadi lokasi wisata baru di Kabupaten TTS,” pungkasnya.

Menurut Jidro, pembangunannya segera rampung sehingga direncanakan kantor desa itu akan diresmikan pada bulan April 2022 mendatang, dengan harapan gubernur NTT bersama Bupati TTS dapat menghadiri sekaligus meresmikan.

Ini Dia! Kantor Desa Termewah di NTT, Dibangun dengan Swadaya dan Gotong Royong

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
NTT
Berita Terkait
Dilaporkan Hilang di Pantai, Aparat Desa di Nagekeo-NTT  Ditemukan Tidur di Rumah Kerabatnya

Dilaporkan Hilang di Pantai, Aparat Desa di Nagekeo-NTT Ditemukan Tidur di Rumah Kerabatnya

Security Rumah Sakit di Kefamenanu-Kabupaten TTU Kuras Uang Nasabah dari ATM

Security Rumah Sakit di Kefamenanu-Kabupaten TTU Kuras Uang Nasabah dari ATM

Siswi Magang Asal Bajawa Melahirkan di Kost, Bayinya Disembunyikan dalam Koper Pakaian

Siswi Magang Asal Bajawa Melahirkan di Kost, Bayinya Disembunyikan dalam Koper Pakaian

Aparat Desa di Kabupaten Nagekeo-NTT Hilang saat Mencari Ikan di Pantai

Aparat Desa di Kabupaten Nagekeo-NTT Hilang saat Mencari Ikan di Pantai

Tebing Nangaroro-Nagekeo longsor, Jalur Utama Trans Bajawa-Ende Tak Bisa Dilewati

Tebing Nangaroro-Nagekeo longsor, Jalur Utama Trans Bajawa-Ende Tak Bisa Dilewati

Petani di Sumba Tengah-NTT Ditemukan Meninggal dalam Semak di Belakang Rumah

Petani di Sumba Tengah-NTT Ditemukan Meninggal dalam Semak di Belakang Rumah

Komentar
Berita Terbaru