Ikannya Mati Mendadak, Peternak Rugi Puluhan Juta Rupiah
digtara.com – Seratusan ton ikan mati mendadak di perairan Danau Toba, kawasan Kelurahan Si Ogung-Ogung, Tanjung Bunga, Pangururan, Kabupaten Samosir sejak Selasa (20/10/2020) lalu. Insiden itu menyebabkan peternak rugi hingga puluhan juta rupiah.
Baca Juga:
Seorang peternak ikan, Niolando Naibaho, kepada digtara.com, menceritakan kerugian yang dialaminya. Ia mengaku, total kerugian yang dialaminya mencapai puluhan juta.
“Habis semua punya saya, kira-kira 8 ton lah, itu ikan Mas dan Nila. Dikali 28 ribu per kilogram. Kerugiannya sekitar Rp 80 juta. Ada kawan punya sampai 15 ton,” katanya, Selasa (27/10/2020).
Ia menceritakan, baru mengetahui ikannya mati pada Selasa 20 Oktober 2020. Namun, sejak Minggu, 18 Oktober 2020, dikatakannya sudah ada tanda-tanda ikannya bakal mati.
BACA JUGA: Diduga Karena Air Keruh, Ratusan Ikan Mati Mendadak di Danau Toba
“Hari Minggu sore sudah ada tanda-tanda. Air mulai keruh, ikannya itu mojok-mojok gitu, lemas naik ke atas,” jelasnya.
Akibat kejadian itu, ia mengaku belum ada bantuan yang diterima dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir. Saat ini, ia menyebut pihaknya sudah menceritakan kejadian yang dialaminya kepada Ketua DPRD setempat.
“Sejauh ini nggak ada (bantuan). Kita tunggulah solusi dari pihak Pemkab. Kita sudah sharing sama Ketua DPRD Samosir,” ucapnya.
“Berharap (bantuan) iya, tapi jangan PHP (pemberi harapan palsu),” imbuhnya.
Rencana Relokasi…
RENCANA RELOKASI
Terkait rencana Pemkab Samosir yang ingin merelokasi peternakan ikan di wilayah itu ke tempat lain, ia mengaku hal itu pernah dibicarakan.
“Itu cuma omongan doang, tapi tidak terlaksana. Kita sudah bosan ngobrol-ngobrol gitu,” bebernya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Samosir, Viktor Sitinjak kepada digtara.com menjelaskan kerugian yang timbul akibat matinya ikan-ikan di Danau Toba secara mendadak, Minggu (25/10/2020).
“Setelah didata, total ikan yang mati sebanyak 104 ton dengan pemilik 39 KK. Untuk kerugian mencapai Rp 2 miliar lebih, jika dikalikan dengan harga perkiraan Rp 20 ribu per kilo,” kata Viktor.
Karena kejadian itu, Pemkab Samosir, kata Viktor sudah melakukan beberapa langkah seperti mengevakuasi bangkai ikan yang mati. Namun, dalam mengevakuasinya, diakuinya ada beberapa kendala.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=o1X66r3ek3s
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.