IDI Medan: Semakin Banyak Pasien, Makin Beresiko
digtara.com – Selama pandemi Covid-19 mewabah di Sumatera Utara, sudah 11 dokter meninggal dunia dengan konfirmasi positif. Dari 12 dokter, 8 diantaranya berasal dari Medan. IDI Medan: Semakin Banyak Pasien, Makin Beresiko
Baca Juga:
Ketua IDI Medan, dr Wijaya Juwarna menilai pasien covid-19 yang semakin banyak maka jumlah paparan akan semakin besar. Hal ini sangat beresiko tinggi bagi dokter atau tenaga kesehatan (Nakes).
“Saya menilai dengan pasien yang semakin banyak maka jumlah paparan akan semakin besar. Hal ini sangat beresiko tinggi bagi nakes, apalagi yang mengalami kelelahan dan adanya penyakit penyerta,” kata Wijaya, Kamis (20/8/2020).
Oleh karena itu, dia meminta dokter maupun Nakes mengutamakan kesehatan dan keselamatan diri sendiri terlebih dahulu. Ia juga mengingatkan agar dokter maupun Nakes senantiasa memakai APD ketika memberikan pelayanan kesehatan.
“Dokter dengan penyakit penyerta dilarang memberikan pelayanan langsung kepada pasien dengan infeksi Covid-19,” sebutnya.
Kemudian, lanjutnya, bagi dokter yang melakukan pelayanan langsung kepada pasien Covid-19 agar kiranya tidak melebihi 10-15 pasien.
“Itu untuk mengurangi dosis paparan, dan melakukan rotasi dengan dokter lain setelah 14 hari untuk rehat sejenak selama 14 hari pula,” ujarnya.
Bagi dokter yang melakukan praktik pribadi, ia menyarankan agar sebaiknya mengurangi hari dan waktu jam praktek.
“Misalnya haru Senin praktek, Selasa rehat, Rabu praktek, Kamis rehat dan Jumat praktek. Sabtu dan Minggu bisa digunakan untuk rehat dan berolahraga sehingga sistem imunitas tubuh tetap terjaga,” tandas Wijaya.
[mag-5/ya]Â IDI Medan: Semakin Banyak Pasien, Makin Beresiko