Kamis, 25 April 2024

Edukasi dan Strategi Pertanian Pupuk Eco Farming saat Pandemi Covid-19

- Sabtu, 10 April 2021 09:45 WIB
Edukasi dan Strategi Pertanian Pupuk Eco Farming saat Pandemi Covid-19

digtara.com – PT Bandung Eco Sinergi Teknologi (Best) melalui Grup Horas Indonesia (GHI) Hebat mengedukasi dan memberikan strategi pertanian dalam pengelolaan pupuk organik super aktif Eco Farming di tengah pandemi covid-19. Edukasi dan Strategi Pertanian Pupuk Eco Farming saat Pandemi Covid-19

Baca Juga:

Training pertanian terpadu suluh tani cerdas dan terampil pupuk eco farming itu digelar mengambil tema strategi meningkatkan produktivitas dan kualitas tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dengan pupuk organik super aktif eco farming di Le Polonia Hotel, Medan, Minggu, 4 April 2021.

Praktisi Pertanian terpadu Eco Farming PT Best, Wawan Rusman menjelaskan tujuannya terus mengedukasi mitra PT Best yang selanjutnya akan disampaikan kepada seluruh Petani tentang manfaat produk eco farming sebagai pupuk organik super aktif.

“Perlu disampaikan eco farming ini bukan hanya sekedar brand pupuk yang didalamnya mengandung mikroba dan cairan organik tapi kita perlu mengedukasi seluruh Petani, bagaimana caranya pertanian di Indonesia ini pembangunan sistem pertanian yang terus berlanjut yang lebih meminimalisir penggunaan pupuk anorganik berupa pupuk kimia anorganik dan pestisida sintetis supaya bijaksana lagi. Karena bagaimanapun dengan penggunaan pupuk anorganik akan meracuni tatanan agroekosistem yang sudah Allah SWT ciptakan dan mematikan mikroorganisme yang akan menyuburkan tanaman,” kata Wawan, Sabtu (10/4/2021).

Kemudian, lanjutnya, residu yang ada pada komoditas hasil yang dipanen, itu mengandung racun yang berbahaya yang menyebabkan penyakit degeneratif yang bisa menyebabkan fungsi organ itu melemah.

Menurut Wawan, untuk tanaman kelapa sawit tahun 2021 ini harganya semakin membaik. “Peran eco farming ini tetap untuk meningkatkan hasil karena bagaimanapun penggunaan pupuk anorganik secara berlebih dan jenuh di lahan, itu tidak akan ada lagi peningkatan hasil. Makanya salah satu untuk meningkatkan hasil itu adalah pupuk organik yang dalamnya itu mikroba, agen hayati dan eco farming,” ungkapnya.

Dikatakannya, teknologi eco farming itu lah yang akan bisa menyediakan nutrisi terbaik tanaman. “Makanya dengan eco farming ini kita cukup hanya menggunakan atau mampu menekan 25-50 persen saja komoditas kelapa sawit,” terangnya.

Dia menyebutkan untuk kelapa sawit ini, mampu menekan 50 persen penggunaan pupuk anorganik dan 16 tube di dalam 1 ha per tahun. Apalagi itu ada kenaikan tandan diatas 2,5 kg saja. Intinya memulihkan lagi ekonomi pertanian dan perkebunan saat pandemi ini.

“Semoga eco farming dan agensi hayati produk yang dikehendaki para petani dan kita mengedukasi para petani agar rasional lagi dan kita menciptakan produk ini yang baik dan menyehatkan. Karena dengan cara kita memproduksi komoditas yang menyehatkan, disitu lah insya Allah ada keberkahan. Jadi kita tidak lagi meracuni siapapun dengan pestisida yang diaplikasikan secara tidak bijaksana,” harapnya.

Selain itu, untuk aplikasi tanaman pangan itu seperti padi, sudah pernah menghasilkan, makanya untuk strategi peningkatan hasil gabah kering panen supaya bisa tembus diatas 10 ton, itu salah satu kunci utama adalah benih, lalu NPK berimbang, jarak tanam, pengadaan air, hama dan penyakit tanaman.

Edukasi dan Strategi Pertanian Pupuk Eco Farming saat Pandemi Covid-19
Praktisi Pertanian terpadu Eco Farming PT Best, Wawan Rusman (kemeja putih) saat memberikan edukasi di Medan. (dok digtara.com)

“Semuanya kita simpulkan pakai eco farming. karena eco farming ini ada efisiensi penghematan biaya, efektivitas dalam penggunaannya, dan praktis dalam pengaplikasiannya. Bagaimana caranya kita terus memuliakan para petani, karena para petani ini sudah layaknya tersenyum, bukan hanya sekedar sebagai objek eksploitasi produsen pestisida kimia saja. Ketika sudah tidak mempan, maka dijejali lagi dengan produk yang lain,” ucapnya.

Untuk izin edarnya, sambung Wawan, produk eco farming ini telah diterbitkan legalitas perizinan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI, SK Mentan No : 039.OL/Kpts/SR.310/B/01/2020 tanggal 20 Januari 2020 berupa jenis pupuk organik briket. “Sembilan bulan berikutnya izin dari Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) juga sudah keluar atas izin Allah SWT,” sebutnya.

[ya]  Edukasi dan Strategi Pertanian Pupuk Eco Farming saat Pandemi Covid-19

https://www.youtube.com/watch?v=pzRJC5yuzfE

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru