Duh! Gegara Rumah Berantakan, Guru Honor di NTT Dibacok Mertua
digtara.com – Seorang guru honor di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus dirawat setelah dibacok ayah mertuanya, Senin (14/6/2021). Ujungnya, sang guru melaporkan si mertua ke polisi.
Baca Juga:
Pembacokan itu terjadi pada Senin petang ketika Laurensius Laba (39) yang tinggal dirumah mertuanya di Desa Mampir, Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata, sedang bersama anaknya yang berusia 3 tahun di pondok belakang rumah.
Ia sibuk mengisi tuak (minuman tradisional) ke dalam jerigen penampung untuk dijual.
Tiba-tiba datang ayah mertuanya Yoseph Obi Robiwala (59), datang tampak marah sambil menghunus parang. Sang mertua langsung membacokkan parang tersebut ke arah Laurensius.
Untungnya ia sempat menghindar dan parang tersebut hanya mengenai bahu kirinya. Selanjutnya ia lari keluar dari pondok dan meminta tolong kepada tetangga di dekat rumah.
Atas kejadian tersebut, korban ke Kantor Polsek Buyasuri, Polres Lembata guna melaporkan kejadian yang dialaminya.
Kasat Reskrim Polres Lembata, AKP Komang Sukamara, SH yang dikonfirmasi Selasa (15/6/20221) mengaku kalau pihaknya sudah menerima laporan dan membuatkan laporan polisi. Korban juga dibawa ke Puskesmas untuk menjalani visum et repertum serta diperiksa penyidik kepolisian.
Polisi selanjutnya mendatangi lokasi kejadian mengamankan pelaku dan barang bukti.
Ayah Mertua Jengkel
Dalam keterangannya kepada polisi, Yosep mengaku melakukan aksinya karena jengkel dengan menantunya.
Jadi, saat itu, Yosep baru pulang dari rumah saudarinya di desa yang sama. Saat tiba di rumah, ia mendapati rumah dalam keadaan berantakan.
“Pelaku pulang ke rumah dalam keadaan emosi karena istri dan anaknya sakit. Ditambah lagi pelaku jengkel melihat keadaan rumah berantakan,” ujar AKP Komang.
Selain itu, Yosep sedang emosi dan galau karena ketiadaan biaya berobat untuk istrinya. “Pelaku stres karena belum ada uang untuk biaya obat istri yang sedang sakit,” tambah Kasat Reskrim.
Yosep kemudian langsung mengambil parang dari dalam kamarnya dan langsung menuju kamar korban yang juga anak mantunya.
Namun ia tidak menemukan korban karena korban berada di pondok belakang rumah.
Ia lalu menghampiri korban ke belakang rumah dan langsung membacoknya.
Menurut keterangan korban, selama ini ia tidak pernah ada masalah dengan ayah mertuanya. Hal yang sama diakui pelaku.
“Pelaku mengaku khilaf sehingga membacok korban. Selama ini pelaku mengaku tidak ada masalah dengan korban,” jelas AKP Komang Sukamara SH.