Disidang karena Tak Mau Tutup Toko, Rakesh: Saya Kesal karena Polisi Datang Berbondong-Bondong
digtara.com – Usai menjalani sidang tindak pidana ringan (tipiring), pedagang kopi, Rakesh, akhirnya mencurahkan kekesalannya terhadap pemerintah. Disidang karena Tak Mau Tutup
Baca Juga:
Saat dijumpai di Gedung PKK Kota Medan, Rakesh menyatakan sikap kecewanya terhadap pemerintah Kota Medan.
“Kami jual Kopi bukan jual Ganja atau narkoba barulah polisi datang berbondong-bondong ke tempat kami,” terangnya.
Lebih lanjut Rakesh menyatakan yang membuatnya kesal lantaran berbagai pihak petugas mendatangi tokonya secara berbondong-bondong.
Baca: Viral Karena Enggan Tutup Tokonya, Pria Anak Lima di Medan Ini Disidang
“Mereka mencegah kerumunan tapi datangn berbondong-bondong. Mereka datang ke toko saya dua truk mobil seharusnya mereka yang dicegah karena menimbulkan kerumunan,” kesalnya.
Saat hendak ditenangkan oleh orang-orang sekitar tempat persidangan pun Rakesh menolak demi menghindari virus Covid-19.
Baca: Ini Nama Anggota DPRD Langkat yang Viral Asyik Nyabu, Sudah Menyerahkan Diri dan Direhabilitasi
“Jangan pegang, jangan dekat jangan sentuh covid,” tuturnya.
Ia juga menyatakan kepada siapapun untuk tidak takut akan kedatangan polisi atau pihak lainnya.
“Jangan takut kulawan satu lawan satu kalian,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya pemilik warung kopi Warkop DKI yang terletak di Jalan Gatot Subroto Sekip Kecamatan Medan Petisah Kota Medan.
Rakesh yang enggan menutup warungnya selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terpaksa harus menjalani sidang tipiring di Gedung PKK Medan, siang ini Kamis (15/7/2021).
Dalam sidang yang dipimpin oleh hakim Pengadilan Medan Ulina menyatakan bahwa Rakesh dihukum denda sebesar Rp 300 ribu dan dikurung selama 2 hari penjara.
Baca: PPKM Darurat di Medan, Kabareskrim Polri Beri Bantuan Sembako untuk Jurnalis
Namun hukumam kurungan tersebut baru akan dijalankan apabila Rakesh melakukan kesalahan pidana atau tipiring lainnya.
Untuk diketahui sebelumnya video yang sempat membuat Rakesh viral itu menyatakan bahwa ia enggan menutup tokonya.
Baca: Anak Menteri ke Luar Negeri saat PPKM Darurat, Begini Respon Warganet
Video yang berdurasi 3 menit itu Rakesh menyatakan enggan menutup tokonya karena mempunyai anak lima.
“Kalian bilang lah sama Wali Kota dan Gubernur itu anak saya 5 semuanya butuh biaya sementara penghasilan saya hanya dari sini. Kalau kami tutup dari mana uang kehidupan kami,” tuturnya.
Lalu tak lama petugas tetap meminta Rakesh untuk menutup tokonya. Namun lagi-lagi rakesh membantah.
“Ini tempat saya, saya gak mau para pembeli saya disuruh pergi. Kalian bilang lah sama atasan kalian kalah mereka mau bayar kontrakan kami ini kami langsung tutup dan pergi,” terangnya. [mag-01]
Disidang karena Tak Mau Tutup Toko, Rakesh: Saya Kesal karena Polisi Datang Berbondong-Bondong