Sabtu, 20 April 2024

Biaya Perawatan Membengkak, Korban Penikaman di TTU Terpaksa Keluar RS

Imanuel Lodja - Rabu, 15 Desember 2021 02:23 WIB
Biaya Perawatan Membengkak, Korban Penikaman di TTU Terpaksa Keluar RS

digtara.com – Korban penikaman di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Vikrensio Alone Bnani (14), siswa SMP asal Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa keluar dari Rumah Sakit Leona, usai menjalani perawatan medis selama 11 hari.

Baca Juga:

Ia belum pulih namun korban dan keluarga memilih keluar dari ruang perawatan karena biaya makin membengkak.

Hingga saat ini, biaya perawatan mencapai belasan juta rupiah.

Pekerjaan orangtua Vikrensio hanya serabutan, sehingga sejak tahun 2020, mereka tidak lagi membayar iuran BPJS.

“Kami cek, total semua biaya Rp 16 juta lebih. Tapi tadi dari Pemda TTU sudah bantu Rp 12 juta, sisanya Rp 4 juta nanti kami yang bayar,” ujar ayah kandung Vikrensio, Zakharias Bnani, Rabu (15/12/2021).

Zakharias didampingi istrinya Petronela Bnani, mengaku, sisa uang Rp 4 juta yang dipakai untuk membayar biaya rumah sakit itu juga berasal dari hasil pemberian keluarga dan kerabat yang prihatin dengan kondisi mereka.

Zakharias menjelaskan, berdasarkan diagnosis dokter jaga pada instalasi gawat darurat RS Leona Kefamenanu, anak mereka mengalami dua luka tusuk benda tajam.

Yang pertama, luka di dada bagian kiri bawah puting sedalam 0,5 milimeter.

Kemudian, di bagian punggung dengan tikaman sedalam 4,5 milimeter dan tembus paru-paru hampir mengenai jantung.
Dengan kondisi seperti itu, anak mereka langsung dimasukan ke ICU.

“Anak kami ini dirawat sejak 3 Desember pukul 02.00 Wita. Dia dirawat selama lima hari di ICU. Kemudian hari ke-enam baru di ruang rawat inap hingga hari ini,” ujar Zakharias.

Zakharias mengaku kalau saat ini, kondisi anaknya sudah mulai membaik.

“Sejak kemarin, dia sudah bisa duduk di atas tempat tidur,”kata dia.
Dokter pun menyarankan, agar anaknya itu mengikuti terapi meniup balon, sehingga paru-parunya bisa segera pulih.

Selain itu, setiap tiga hari sekali, mereka harus membawa anaknya untuk kontrol di rumah sakit.

Aparat Satuan Reskrim Polres TTU sudah menangkap lima pria dari sebuah perguruan silat di wilayah itu.

Mereka diduga menikam siswa kelas II salah satu SMP di Kota Kefamenamu, Vikrensio Alone Bnani (14).

Kasat Reskrim Polres TTU Iptu Fernando Okteber mengatakan, lima pelaku tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Kelima tersangka itu adalah AJL (22), MB (37), AYT (26), YAPU (23) dan AS (26).

Para pelaku dijerat pasal 80 ayat 2 Undang-Undang nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Korban dianiaya oleh sekelompok pemuda dan ditikam menggunakan sebilah pisau.

Kamis pekan lalu bertepatan dengan acara wisuda Universitas Timor, diselenggarakan pesta syukuran wisuda di beberapa titik di Kelurahan Maubeli Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU,NTT.

Kejadian yang dialami korban bermula ketika dua orang pengendara sepeda motor melintasi salah satu titik pesta syukuran.

Tanpa diketahui pasti penyebabnya, kedua orang tersebut beserta beberapa pemuda terlibat perkelahian dan kemudian dilerai oleh orang di sekitar tempat pesta.

Pasca terjadi perkelahian tersebut, kedua pemuda tersebut kemudian menelepon teman-temannya untuk menyampaikan peristiwa tersebut.
Mereka telepon salah satu senior di sini, namanya, Apri Mobano.

Ternyata orang-orang yang ada selisih paham ini telepon Apri ini karena mereka satu perguruan IKS.
Apri bersama belasan orang lalu bergegas ke lokasi kejadian.

Ketika sampai di lokasi kejadian, Apri bersama kawan-kawannya sempat dianjurkan untuk masuk ke dalam tenda untuk melihat pelaku pengeroyokan.

Tetapi para pemuda tersebut tidak mengetahui pelaku pemukulan dikarenakan peristiwa itu terjadi di dalam kegelapan.

Apri bersama kawan-kawannya kemudian memutuskan untuk pergi dari tempat tersebut.

Rupanya mereka mulai sweeping cari anak-anak yang diduga mereka pukul.

Pada kesempatan yang sama korban bersama beberapa orang kawannya sedang berjalan menuju salah satu titik pesta.

Ketika sampai di lokasi kejadian, korban beserta teman-temannya dihadang sejumlah pemuda di mana salah satu yang diketahui identitasnya adalah Apri.
Beberapa orang teman berlari menuju ke tenda dan beberapa tempat lainnya.

Sedangkan korban berlari menuju ke garasi salah satu rumah tetangga. Korban kemudian dianiaya sejumlah pemuda.

Dalam kondisi dianiaya, korban melihat seorang pemuda menggenggam sebilah pisau lalu menikam rusuknya.

Tidak puas dengan hal itu, pelaku kemudian menikam tubuh bagian belakang korban.

Pasca melihat keributan yang terjadi di garasi rumahnya, pemilik rumah kemudian menyalakan lampu garasi dan para pemuda tersebut berhamburan pergi.

Korban kemudian meminta bantuan pemilik rumah tersebut untuk mengantarnya ke rumah sakit dan dirawat di ICU RSU Leona Kefamenanu.

 

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
TTU
Berita Terkait
Petugas PLN di Kabupaten TTU Tewas Tersengat Listrik

Petugas PLN di Kabupaten TTU Tewas Tersengat Listrik

Selamatkan Ayam, Pria di Kabupaten TTU Malah Jatuh dan Tewas dalam Sumur

Selamatkan Ayam, Pria di Kabupaten TTU Malah Jatuh dan Tewas dalam Sumur

Lengkapi Berkas Perkara, Pelaku Mutilasi Bayi di Kabupaten TTU-NTT Lakukan 13 Adegan Reka Ulang

Lengkapi Berkas Perkara, Pelaku Mutilasi Bayi di Kabupaten TTU-NTT Lakukan 13 Adegan Reka Ulang

Polres TTU Bersihkan Kembali Ruas Jalan Wini yang Tertimbun Longsor

Polres TTU Bersihkan Kembali Ruas Jalan Wini yang Tertimbun Longsor

Hamil dari Pria Beristri, Mahasiswi di TTU Pamit di Medsos dan Pilih Gantung Diri

Hamil dari Pria Beristri, Mahasiswi di TTU Pamit di Medsos dan Pilih Gantung Diri

DPO Polres TTU Ditangkap di Wilayah Kabupaten Perbatasan Belu-RDTL

DPO Polres TTU Ditangkap di Wilayah Kabupaten Perbatasan Belu-RDTL

Komentar
Berita Terbaru