Kamis, 28 Maret 2024

Beri Kuliah Umum di Unhan, Kapolda NTT Beberkan Upaya Polri Atasi Masalah di Batas Negara

Redaksi - Jumat, 19 November 2021 03:30 WIB
Beri Kuliah Umum di Unhan, Kapolda NTT Beberkan Upaya Polri Atasi Masalah di Batas Negara

digtara.com – Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Lotharia Latif, SH MHum memberikan kuliah umum bagi mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan) di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Kamis (18/11/2021).

Baca Juga:

Kuliah umum yang disampaikan Kapolda ini juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Vokasi Unhan Brigjen TNI Agus Winarna, SIP MSi MTr (Han), Dirintelkam Polda NTT, Dirresnarkoba Polda NTT, Ka SPN Polda NTT, Kabidkum Polda NTT, Kabidpropam Polda NTT, Kapolres Belu, Kapolres TTU, Kapolres Malaka serta 50 Mahasiswa angkatan pertama program Vokasi (D3) UNHAN dan 125 mahasiswa mengikuti via zoom meeting dari markas Batalyon Raider Sus 744/SYB di Tobir, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.

Terkait wilayah batas negara serta kerawanannya, Kapolda NTT mengatakan bahwa ada tiga PLBN Wilayah NTT yakni PLBN Motaain, Motamasin dan Wini.

“Ketiga PLBN ini telah kita perkuat dengan menempatkan personel Polres setempat dan Brimob untuk memperkuat TNI, Imigrasi dan Bea cukai. Dimana kerawanannya meliputi pelintas batas ilegal, penyelundupan narkoba dan kendaraan bermotor, BBM, sembako dan pencurian ternak,” ungkapnya.

Kegiatan di pintu perbatasan di PLBN Mota’ain tetap melakukan pelayanan bagi pelintas pada setiap hari mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 Wita.

Sementara pelayanan pelintas darat melalui PLBN Wini (RI) dan Pos Batas Negara Sekato Distrik Oecuse (RDTL) diberlakukan seminggu dua kali yaitu pada setiap hari Senin dan Rabu dari jam 08.00 wita sampai dengan jam 12.00 wita.

Sedangkan pelayanan pelintas yang emergency tetap dilayani setiap hari. Kegiatan perlintasan di PLBN Motamasin sementara hanya diberlakukan kepada WNA bekerja pada tempat pengeboran minyak di Distrik Suai.

Kapolda mengungkapkan persoalan di perbatasan antara lain, pelintas batas ilegal masih sering terjadi karena adanya hubungan secara adat istiadat maupun kawin mawin antara warga Indonesia dengan Timor Leste.

“Kesamaan adat istiadat memicu saling mengunjungi pada saat acara ritual adat,” ujar Kapolda NTT.

Selain itu, Faktor Ekonomi dimana sebaian besar kebutuhan pokok dipasok dari Indonesia (sembako) dan BBM.

Sedangkan jalur tikus atau alur Ilegal ada di Kabupaten Belu di wilayah Turiskain, Builalu, Lookeu, Laktutus, Metamauk, Alas Ailala.

Di Kabupaten Malaka pada wilayah Asumanu, Lakmaras, Kaen dan Fatubesi, Kabupaten Kupang di wilayah Oepoli, Kabupaten TTU di Manamas, Haumeniana, Aplal Dan Napan.

Polri tangani masalah batas

Kepada para mahasiswa Unhan, Kapolda mengemukakan upaya Polri dalam menangani permasalahan perbatasan dengan cara preemtif dengan melaksanakan kegiatan penerangan, penyuluhan secara rutin dan berkala kepada masyarakat, secara mandiri maupun bersama TNI, instansi terkait dan Pemda setempat yang ada di wilayah perbatasan untuk berpartisipasi menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif dan tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum.

Upaya preventif dengan melakukan patroli mandiri Polri olej Polres /Polsek jajaran dan patroli terpadu / bersama dengan TNI dan instansi terkait di wilayah perbatasan RI – RDTL.

“Pengawasan di wilayah perbatasan ini bertujuan untuk menjaga patok perbatasan serta mencegah kejahatan lintas negara seperti penyelundupan, pencurian dan lintas batas melalui jalan-jalan tikus yang ada di perbatasan kedua negara. koordinasi dan kerjasama dengan petugas Pamtas TNI dan kepolisian RDTL dalam penanganan permasalahan lintas batas,” urai Kapolda NTT.

patroli bersama di wilayah perbatasan RI – RDTL, tandas Kapolda NTT dilaksanakan secara rutin 2 kali dalam sebulan.

Pengawasan di wilayah perbatasan ini sendiri bertujuan untuk menjaga patok perbatasan serta mencegah kejahatan lintas negara seperti praktek penyelundupan dan perdagangan orang (human trafficking) melalui jalan-jalan tikus yang ada di perbatasan kedua negara.

Tindakan represif dengan pemeriksaan / razia terpadu secara rutin terhadap masyarakat yang melakukan lintas batas terhadap WNI maupun warga RDTL baik yang melintas menggunakan kendaraan bermotor maupun yang berjalan kaki serta wilayah perairan.

Polisi juga melakukan operasi lepolisian kewilayahan (Ops lintas batas) di back up TNI dan instansi terkait guna penanggulangan dan penindakan terhadap pelanggaran/kejahatan lintas batas antar negara secara rutin tiap tahun.

Kapolda NTT juga menjelaskan situasi umum Polda NTT yang meliputi Idelogi, Politik, Ekonomi, Keamanan, Sumber Daya Alam, Sosial Budaya, Demografi dan Geografi.

“Saat ini jumlah kekuatan personel Polda NTT sebanyak 10.533 Personel yang terdiri dari Polda NTT 2.788 Personel dan Polres Jajaran 7.745 personel. Jumlah ini baru 43,49 persen dari daftar susunan personel yang seharusnya 24.217 personel”, ujar Kapolda NTT.

Di kesempatan tersebut, Kapolda NTT juga menjelaskan tugas pokok, fungsi dan wewenang Polri sebagaimana di atur dalam UU Nomor 2 Tahun 2021 meliputi Preemtif, Preventif dan penegakan Hukum.

Kapolda pun memberikan gambaran situasi Kamtibmas secara umum selama tahun 2020 dan 2021 yakni kejahatan konvensional, kontinjensi, kekayaan negara, transnasional, gangguan dan bencana alam.

10 kasus menonjol yang dipaparkan Kapolda NTT yakni kasus penganiyaan, pencurian biasa, pengeroyokan, pencurian berat, pencurian disertai kekerasan, KDRT, UU perlindungan anak, pembunuhan, TPPO dan UU ITE.

Terkait situasi covid, Kapolda NTT menyampaikan persentase kesembuhan NTT lebih tinggi dari nasional yakni 97,72 / 96, 4 persen.

Presentase angka kematian NTT lebih rendah dibandingkan nasional yakni 2,09 persen atau 3,4 persen.

Sementara persentase kasus aktif NTT lebih rendah dibandingkan nasional yakni 0,18 persen/0,20 persen, persentase TT BOR, ICU, dan Isolasi Provinsi NTT 2,43 persen serta persentase penggunaan TT tertinggi di Kabupaten Lembata 13,64 persen.

“Saat ini dirawat 117 orang pasien, untuk itu kita tetap taat prokes karena covid-19 itu masih ada, bagi yang belum divaksin agar segera di vaksin,” ajak Kapolda NTT.

Untuk percepatan penanganan Covid-19, Polda NTT menggelar berbagai terobosan untuk akselerasi vaksinasi diantaranya ada Mobile vaksinasi dengan menggunakan mobil senyum siaga covid-19, vaksinasi terapung menjelajah wilayah pesisir yang sulit di jangkau dan menggelar vaksinasi Massal di malam hari untuk mengakomodir warga masyarakat yang tidak bisa melakukan vaksin di siang hari serta mengadakan vaksinasi massal bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara.

Polda NTT juga terjun dalam berbagai penanganan bencana alam di wilayah hukum Polda NTT serta penanganan kebakaran hutan dan lahan.

Kapolda NTT pun memaparkan program presisi Kapolri yaitu transformasi menuju Polri yang presisi yang meliputi Transformasi organisasi, transformasi Operasional, Transformasi Pelayanan Publik dan Transformasi Pengawasan.

Secara simbolis Kapolda NTT menyerahkan buku berjudul Democratik Policing karangan mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Prof Drs H. Muhammad Tito Karnavian, MA Ph.D kepada Dekan Fakultas Vokasi Unhan.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru