Kamis, 18 April 2024

Baru Dikerjakan 38 Persen dan Sudah Rusak, Kajari Kupang Tinjau Pekerjaan Bendungan Manikin

Imanuel Lodja - Senin, 24 Januari 2022 14:06 WIB
Baru Dikerjakan 38 Persen dan Sudah Rusak, Kajari Kupang Tinjau Pekerjaan Bendungan Manikin

digtara.com – Kabupaten Kupang, NTT mendapatkan proyek multi years di bidang pengairan untuk pembangunan bendungan. Kajari Tinjau Bendungan Manikin

Baca Juga:

Bendungan tersebut dikerjakan sejak tahun 2020 lalu hingga tahun 2024 mendatang dengan nilai proyek mencapai triliunan rupiah.

Ada 8 desa terdampak dari pembangunan bendungan Manikin, Kabupaten Kupang ini masing-masing Desa Kuaklalo, Oeletsala, Soba, Baumata Timur, Baumata Utara, Oelpuah dan Bokong tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Kupang Tengah, Taebenu dan Amarasi Barat dengan luas lahan yang dibutuhkan 383,87 hektar.

Baca: Menanti Sidang Putusan Tinus yang Dituntut Hukuman Mati di PN Oelamasi Kupang

Untuk tahap I, paket pekerjaan dikerjakan oleh PT WIKA KSO dengan anggaran Rp 1,58 triliun.

Sementara pekerjaan paket II oleh PT PP KSO dengan anggaran Rp 905 miliar.

Saat badai Seroja bulan April 2021 lalu ketika paket pekerjaan memasuki tahap II oleh PT PP KSO, terjadi longsoran dan patahan belasan meter.

Baca: Polisi Temukan Ibu yang Buang Bayi di Kupang, Masih Siswi SMA

Patahan ini makin melebar seiring dengan curah hujan yang banyak selama bulan Januari 2022 ini.

Patahan dan longsoran terjadi di beberapa titik.

Kondisi ini membuat Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kupang, Ridwan Angsar, SH., MH., dan tim jaksa turun ke lokasi pada Senin (24/1/2022) petang.

Kajari didampingi Kasi Intelijen I Wayan Agus Wilayana, SH., MH., mengecek longsoran dan patahan serta kerusakan pekerjaan bendungan karena bendungan Manikin merupakan proyek stategis nasiomal.

“Ini (bendungan Manikin) merupakan proyek strategis nasional dan bendungan terbesar kedua di NTT setelah bendungan Temef di Kabupaten TTS. Kita cek progres pekerjaan karena ada longsor,” tandas Kajari Kabupaten Kupang.

Baca: Pimpinan STIKES Kupang Sudah Nikahi Selingkuhan yang Digrebek di Hotel, Kasusnya Masih Lanjut

PPK dari BWS II NT, Junus Djobo, ST MSi bersama Sodri dari PT PP KSO menjelaskan kalau saat badai Seroja bulan April 2021 lalu ada patahan kecil.

Namun curah hujan tinggi pada bulan Januari 2022 sehingga longsoran makin banyak dan meluas.

Ia berjanji bahwa pihaknya bersama pelaksana segera memperbaiki pada bulan Maret dan April mendatang.

Baca: Heboh! Warga Kupang Temukan Bayi Perempuan di Samping Kamar Mandi Dikerubungi Semut dan Lalat

“Jika ada penanganan sekarang maka akan ada longsoran lagi maka akan diperbaiki pada bulan Maret mendatang,” ujarnya.

Junus mengakui kalau pihaknya sudah membuat kajian teknis.

“Kajian teknis sudah dibuat, tinggal dikerjakan,” tandasnya.

Ia mengakui kerusakan belasan meter terjadi pada perlindungan tebing.

“Item pekerjaan ada tahapan pengujian material, sudah oke maka pengecoran.

Waktu badai banyak longsoran, tapi kita utamakan perbaikan pada yang mengancam pekerjaan.

Diakuinya kalau proyek ini dikerjakan dua kontraktor yakni WIKA KSO dengan capaian proyek 29,8 persen dengan dana Rp 1,59 triliun dan dan paket II oleh PT PP KSO dengan capaian progres 38,7 persen dengan anggaran Rp 905 miliar.

Target penyelesaiannya hingga tahun 2024 dan hingga saat ini pekerjaan tetap berjalan untuk jalan akses dan jembatan.

Nanti nya, bendungan ini akan mampu menampung air 28 juta kubik dan air baku 700 per detik serta diperuntukkan untuk cetak dan mengairi sawah seluas 560 hektar.

Junus dan Sodri memastikan kalau pekerjaan proyek sudah sesuai dengan konstruksi yakni pekerjaan beton sesuai K300.

Mereka juga memastikan penahan beton yang ambruk segera diperbaiki dan Sodri selaku pelaksana siap bertanggungjawab selama masa pekerjaan dan pemeliharaan.

Kajari Kabupaten Kupang mengingatkan kepada PPL dan pelaksana untuk segera memperbaiki kerusakan sambil pihaknya mengawal pekerjaan supaya bisa selesai tepat waktu.

“Kita kasi kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan karena masih menjadi tanggungjawab pelaksana (kontraktor,” ujar Kajari.

Ia pun mengingatkan PPK maupun pelaksana agar bersedia melaksanakan pekerjaan.
Disisi lain, ia juga mempertanyakaan adanya longsoran saat pekerjaan padahal masih proses awal dan pihaknya akan mrngawal pekerjaan.

Ia juga menegaskan jika kedepan ada masalah maka PPK harus bertanggungjawab.
Ia juga mengingatkan agar pekerjaan jangan diabaikan dan harus ada tanggungjawab besar untuk segera diselesaikan.

“Kita akan sama-sama menikai progres pekerjaan dan masyarakat pun akan menilai itu,” tegasnya.

Kajari pun akan terus mengawasi pekerjaan sehingga bisa diselesaikan dengan baik dan pihaknya mengapresiasi PPK dan pelaksana yang terbuka terkait kendala pekerjaan bendungan tersebut.

Baru Dikerjakan 38 Persen dan Sudah Rusak, Kajari Kupang Tinjau Pekerjaan Bendungan Manikin

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
NTT
Berita Terkait
NTT Target Masuk 10 Besar Perolehan Medali pada PON XXI/2024

NTT Target Masuk 10 Besar Perolehan Medali pada PON XXI/2024

Dua Tahanan Kabur dari Sel Polsek Katikutana-Sumba Barat

Dua Tahanan Kabur dari Sel Polsek Katikutana-Sumba Barat

Fatalitas Lakalantas Turun Selama Operasi Ketupat Turangga, Kapolda NTT Minta Anggota Tetap Jaga Solidaritas dan Sinergitas

Fatalitas Lakalantas Turun Selama Operasi Ketupat Turangga, Kapolda NTT Minta Anggota Tetap Jaga Solidaritas dan Sinergitas

Tinggalkan Sepucuk Surat, Mantan Ketua RW di Kelurahan Kelapa Lima-Kupang Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Tinggalkan Sepucuk Surat, Mantan Ketua RW di Kelurahan Kelapa Lima-Kupang Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Pria yang Bunuh Ibu Kandungnya

Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Pria yang Bunuh Ibu Kandungnya

Kapolda NTT Halal Bihalal Bersama Anggota

Kapolda NTT Halal Bihalal Bersama Anggota

Komentar
Berita Terbaru