Banjir Landa Madina, Warga di Enam Desa Mulai Mengungsi
digtara.com – Hujan yang terus turun mulai dari Jumat sore, 17 Desember 2021 hingga Sabtu, 18 Desember 2021, mengkaibatkan sejumlah sungai di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara, meluap.
Baca Juga:
Sungai yang meluap diantaranya Sungai Batang Natal, Sungai Batang Gadis, Sungai Simalagi, Sungai Aek Mata, dan Sungai Rantopuran.
Meluapnya sungai-sungai tersebut mengakibatkan, ribuan rumah warga terendam, puluhan hektare areal persawahan tergenang air sekitar 0,5 sampai 1 meter, serta merusak fasilitas umum.
Baca: Duh! Berlogo Gubsu, Bantuan Korban Banjir Sidimpuan Beras Berkutu dan Mie Kadaluarsa
Dari sementara yang diperoleh wartawan ada ada 10 kecamatan yang terendam banjir akibat meluapnya sungai-sungai besar yakni Kecamatan Panyabungan Kota dengan Sungai Batang Gadis, Sungai Aek Pohon, Sungai Aek Mata, Sungai Aek Ranto Puran.
Kemudian Kecamatan Panyabungan Utara, Kecamatan Panyabungan Timur, Kecamatan Hutabargot, Kecamatan Batang Natal, Kecamatan Lingga Bayu, Kecamatan Ranto Baek, Kecamatan Natal, Kecamatan Sinunukan, Kecamatan Panyabungan Barat.
Baca: Ungkap Kasus Peti Mati Yang Sempat Viral, Polres Dairi Dibanjiri Ucapan Terima Kasih
Seperti di Kecamatan Natal ada enam desa yang terendam banjir setinggi 1 meter, ke Enam Desa itu yakni Desa Patiluban Mudik dengan rumah terendam sebanyak 250 kepala kelurga. Desan Balimbing 200 KK, Desa Bonda Kase 250 KK, dan Desa Patiluban Hilir 300 KK serta Desa Sikara-kara IV ada 400 KK, dan Kampung Sawah 350 KK, sebagian besar sudah mengungsi.
Camat Panyabungan Miswar Pulungan yang dikonfirmasi wartawan melalui seluler mengatakan, masih terus memantau perkembangan banjir.
“Saya masih di lapangan melihat situasi dan kondisi banjir di wilayah ini, seperti di Desa Adionjior banjir telah menutup badan jalan menuju Kecamatan Hutabargot,” sebutnya.
Miswar menyampaikan banjir juga telah menggenangi gedung SD di Desa Adianjior.
“Tadi pagi juga anak sekolah menerima rapor dilaksanakan di halaman masjid Adianjior karena gedung sekolah desa itu terendam banjir,” katanya.
Longsor
Selain banjir, di Madina juga telah terjadi longsor yang menutup badan jalan, seperti longsor di Desa Rantobi dan Desa Simanguntong, dan satu titik antara Desa Simanguntong dan Desa Parlampungan.
Banjir juga telah merendam persawahan dan perkebunan warga di beberapa desa seperti di Kecamatan Hutabargot dan Panyabungan.
Hingga berita ini dikirim belum ada keterangan resmi dari pihak BPBD Madina terkait jumlah rumah dan areal persawahan yang terendam dan jumlah kerugian yang diakibatkannya.
Banjir Landa Madina, Warga di Enam Desa Mulai Mengungsi