Alumni Unika Santo Thomas Ditembak Pemilik Kafe, Rektor Minta Wali Kota dan Kapolda Turun Tangan
digtara.com – Rektor Universitas Katolik (Unika) Santo Thomas meminta Pemerintah menutup tempat hiburan malam yang meresahkan. Alumni Santo Thomas DitembakÂ
Baca Juga:
Pasalnya, beberapa hari lalu telah terjadi peristiwa penembakan di Jalan Flamboyan Raya, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Medan Selayang tepatnya di belakang kampus Unika.
Peristiwa tersebut menyebabkan penjaga malam, Juang Parlindungan Naibaho (50), ditembak berkali-kali oleh pemilik kafe Naganteng.
Rektor Unika Prof. Dr. Drs. Sihol Situngkir menyesalkan peristiwa tersebut.
Baca: Datangi Keributan di Pos Kamling, Penjaga Malam di Medan Berlumuran Darah Ditembak
“Kami dari rektorat sungguh kaget dengan kejadian yang terjadi di belakang kampus ini. Dan yang terkena musibah adalah alumni kita,” kata Rektor pada Selasa (18/1/2022).
Bahkan ia mengungkapkan, akibat hadirnya kafe hiburan malam yang diduga tidak memiliki izin, aktifitas akademis di kampus kerap terganggu.
Baca: 4 Pelaku Penembakan Pos Polisi di Aceh Menyerahkan Diri, Tapi Tak Ditahan
Seperti adanya musik yang berasal dari kafe tersebut sangat tinggi volume suaranya sangat meresahkan dan mengganggu aktivitas perkuliahan.
“Dengan musik yang cukup keras dan sangat mengganggu apalagi perkuliahan Kami sampai jam 5 seperti Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi,” ungkapnya.
Selain itu, gedung ruang istirahat para dosen dan rektor yang tepat di belakang kafe tersebut juga ikut terganggu karena suara dentuman musik yang menyala tak tentu waktu.
“Kita coba keluar dari gangguan-gangguan ini, karena sampai ada fasilitas istirahat tidak bisa digunakan karena musiknya, memang jam 4 itu sudah mulai kafe ini,” jelas Sihol.
Sementara, Ketua Alumni DPP Unika Andriano Sembiring ST MT, meminta agar Wali Kota Medan segera melihat izin usaha dari para pelaku usaha kafe hiburan malam tersebut.
“Apa lagi ini kafe hiburan malam, yang pengertiannya cukup negatif, bisa tempat orang nyanyi, perlakuan tidak baik, atau minuman keras,” ucapnya.
Selain itu keberadaannya yang masih di lingkungan sekitaran kampus menjadi pertimbangan kualitas generasi mahasiswa ke depannya.
Baca: Polisi Ungkap Pelaku Penembakan saat Bentrok Massa di Belawan, Ini Identitasnya
“Karena ini sangat berpengaruh bagi mahasiswa, karna jauh-jauh dari kampung, kami-kami ini sampai ke kota ini belajar, tapi lingkungannya malah mendukung hal yang tidak baik,” pungkasnya.
Sihol menambahkan agar polisi melakukan patroli rutin di kawasan itu demi terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat. Serta mencegah tindakan sewenang-wenang (main hakim sendiri) oleh anggota masyarakat terhadap anggota masyarakat lainnya.
Sebab, kehadiran kafe-kafe tersebut beroperasi hingga larut malam dengan suara musik keras sangat mengganggu ketenteraman masyarakat dan proses belajar mengajar.
Demikian pihaknya menyatakan sikap agar Kapolda Sumatera Utara juga turut mengambil langkah tegas dan terukur untuk menuntaskan kasus kekerasan dan penembakan terhadap Juang Naibaho yang merupakan warga setempat.
Alumni Unika Santo Thomas Ditembak Pemilik Kafe, Rektor Minta Wali Kota dan Kapolda Turun Tangan