7 Fakta Pembunuhan Ketua MUI Labura, Aminurrasyid Aruan
digtara.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Labuhanbatu Utara (Labura), Drs H Aminurrasyid Aruan tewas usai menjadi korban pembacokan.
Baca Juga:
Jasadnya ditemukan di Lingkungan II Panjang Bidang Kecamatan Kualuh Selatan, Labura, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (27/7/2021) sekitar pukul 17.30 wib.
Penemuan jasad korban pun membuat geger warga sekitar lokasi. Terlihat dari video yang beredar di media sosail, Selasa (27/7/2021) malam.
Baca: Kasus Pembacokan Ketua MUI Labura, Kepling: Pelaku Kurang Waras Akibat Nyabu
Berikut ini, sederet fakta menarik terkait pembunuhan ketua MUI Labura tersebut yang dirangkum digtara.com.
1. Ditemukan di Selokan
Korban ditemukan warga sekitar di dalam selokan dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Pergelangan tangan putus dan kepala masuk ke dalam selokan.
Dalam video yang beredar, potongan tangan korban berjarak cukup jauh dari tubuhnya.
2. Pelaku Pembunuhan Ketua MUI Labura Diamankan dalam Hitungan Jam
Tak berselang lama, pelaku pembunuhan langsung berhasil diamankan.
Pelaku yang diamankan inisial AD (35), warga Panjang Bidang Kelurahan Gunting Saga Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labura.
Pelaku diamankan oleh warga saat bersembunyi di samping masjid tidak jauh dari lokasi kejadian.
Penangkapan itu dibenarkan Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Kurniawan. Deni mengatakan, pelaku sedang dalam proses pemeriksaan.
“Iya, sudah diamankan (ke) Polres (Labuhanbatu),†ujarnya kepada digtara.com.
3. Bupati Labura Ikut Mengevakuasi Jenazah Korban
Bupati Labura, Hendriyanto Sitorus, dan Wakil Bupati Samsul Tanjung, ikut mengevakuasi jenazah Ketua MUI Labura, Aminurrasyid Aruan.
Orang nomor satu di Labura itu bahkan ikut membersihkan hingga proses outopsi di Rumah Sakit Umum Daerah Aek Kanopan.
4. Pelaku Sering Mencuri Buah Sawit Milik Korban
Kepala Lingkungan Panjang II, Mariam mengatakan pelaku sering ketahuan mencuri buah sawit milik korban.
“Dia (pelaku) sering mencuri buah sawit bapak (korban) itu, jadi dinasehati sama bapak (korban) itu,†katanya.
Tindakan bukan hanya sekali atau dua kali saja, bahkan sampai bertahun-tahun, sehingga korban selaku pemilik pokok sawit, tidak pernah menikmati hasilnya.
5. Motif Pembunuhan karena Sakit Hati Dinasehati
Diperoleh informasi dari warga sekitar, bahwa korban tersinggung saat dinasehati karena mencuri kelapa sawit milik korban.
Hal inilah yang membuat pelaku nekat menghabisi nyawa korban secara sadis.
6. Pelaku Sering Konsumsi Narkoba
Menurut Kepala Lingkungan Panjang II, Mariam, pelaku selama ini dikenal masyarakat kurang waras akibat sering mengkonsumsi narkoba jenis sabu.
Hasil curian sawit milik korban digunakan untuk membeli barang haram tersebut.
“Kebanyakan nyabu itu. Setiap hari bawakannya parang aja kemana-mana,†ungkapnya.
7. Korban Dikenal sebagai Orang Baik dan Tak Punya Musuh
Ketua MUI Labura, Aminurrasyid Aruan yang tewas usai dibacok dikenal sangat baik.
Kesaksian ini disampaikan Ketua MUI Sumut, Maratua Simanjuntak. Maratua mengaku bahwa korban adalah sahabatnya.
“Beliau ini orangnya gak ada lawannya (musuh). Baik kali orangnya ini, selalu dekat dengan masyarakat,†katanya.
Ia juga sangat terkejut dan kehilangan atas kepergian sahabatnya tersebut.
https://www.youtube.com/watch?v=t0t9cTZH6AI
7 Fakta Pembunuhan Ketua MUI Labura