Menginap di Rumah Teman, Tukang di Kabupaten TTU Ditemukan Meninggal Dunia

digtara.com - Marthinus Tnines (34), seorang tukang asal Desa Tuabatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT ditemukan meninggal dunia pada Rabu (4/12/2024) pagi sekitar pukul 10.00 wita.

Baca Juga:

• Mulai Pulih, Korban Kekerasan Seksual di Manggarai Timur Segera Dimintai Keterangan
• Jaga Kelestarian Lingkungan, Pemprov NTT Luncurkan SIPOPS
• Korban Kapal Mati Mesin di Perairan Selat Rote-NTT Dievakuasi Selamat

Korban ditemukan meninggal dunia di rumah Amandus Nahas (38) di Desa Noenasi, Kecamatan Miomaffo Tengah, Kabupaten TTU.

Diperoleh informasi kalau pada Selasa (3/12/2024), korban datang dari rumahnya di Desa Tuabatan ke Desa Noenasi untuk bekerja sebagai tukang.

Sebelum ke desa Noenasi, korban yang bekerja pada proyek dana desa untuk pembangunan rumah, terlebih dahulu berkomunikasi dengan pihak pemerintah Desa Noenasi untuk bekerja.

Setelah korban melakukan komunikasi untuk bekerja di Desa Noenasi, korban kemudian mengendarai sepeda motornya untuk kembali ke desanya di Desa Tuabatan.

Saat korban mau kembali ke desa Tuabatan, sepeda motor yang dikendarai mogok sehingga korban memutuskan bermalam/menginap di rumah Amandus.

Pada Selasa malam, korban dan Amandus Nahas masih makan malam bersama dan bercerita.

Selanjutnya mereka beristirahat. Hingga Rabu pagi korban belum juga bangun tidur sehingga sekitar pukul 10.00 Wita, Amandus membangunkan korban namun korban sudah tidak bernyawa lagi.

Amandus pun melaporkan ke aparat kepolisian di Pos polisi Bijaepasu dan Polsek Miomaffo Timur terkait meninggalnya korban.

Keluarga pun menolak dilakukan otopsi sehingga jenazah korban tidak dibawa ke Puskesmas tetapi diserahkan ke pihak keluarga, padahal Pos polisi Bijaepasu sudah berkoordinasi dengan dokter di Puskesmas untuk pemeriksaan luar namun keluarga menolak.

Keberatan dan penolakan keluarga untuk pemeriksaan luar dituangkan dalam surat pernyataan yang diserahkan ke pihak kepolisian.

Kapolres TTU, AKBP Moch Mukshon melalui Kapolsek Miomaffo Timur, Ipda Muh Haris Salama membenarkan kejadian ini.

"Keluarga korban menolak untuk dibawa ke Puskesmas terdekat. sudah ada (surat) pernyataan penolakan yang disampaikan keluarga," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (5/12/2024).