Jumat, 03 Oktober 2025

Masyarakat Sabu Raijua Percaya Paus Adalah Leluhur, Sehingga Dikuburkan dengan Ritual Adat

Redaksi - Sabtu, 09 April 2022 07:20 WIB
Masyarakat Sabu Raijua Percaya Paus Adalah Leluhur, Sehingga Dikuburkan dengan Ritual Adat

digtara.com – Satu ekor paus sperma yang ditemukan mati terdampar di Pantai Desa Wadumaddi, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, NTT dikuburkan hingga Sabtu (9/4/2022) dinihari. Percaya Paus Adalah Leluhur

Baca Juga:

Penguburan paus pun diawali dengan ritual adat oleh sejumlah warga Kecamatan Hawu Mehara sejak Jumat (8/4/2022) malam.

Kapolsek Hawu Mehara, Iptu Mikael Wila Here kepada wartawan, Sabtu (9/4/2022) menyebutkan kalau di masyarakat Kabupaten Sabu Raijua ada pengelompokan manusia yang selanjutnya disebut ‘Udu Ale Lungi’.

Baca: Petugas dan Warga Bakar Bangkai Paus yang Terdampar di Pantai Panfolok Sulamu

Udu Ale Lungi ini merupakan keturunan dari Lungi Rai (ikan paus). Untuk itu, beberapa warga dari keturunan Udu Ale Lungi ini datang melakukan ritual adat saat penguburan paus di tepi pantai.

Salah satu cara mereka melakukan ritual adat dengan membungkus/menyelimuti bangkai ikan paus tersebut dengan sarung dan selimut adat (kain tenun adat Sabu Raijua) pada bangkai paus.

Baca: Petugas dan Warga Bakar Bangkai Paus yang Terdampar di Pantai Panfolok Sulamu

Ritual ini sebagai bentuk rasa duka cita atas mati dan terdamparnya ikan paus tersebut yang diyakini adalah bagian dari leluhur mereka.

“Hal ini merupakan hal yang unik dari peristiwa sejarah melalui tutur yang diceritakan turun temurun dan masih dipercaya oleh kelompok masyarakat Sabu Raijua,” ujarnya.

Keturunan Lungi Rai

Buktinya, hingga saat ini ada pengelompokan masyarakat Sabu Raijua yang berasal dari keturunan Lungi Rai (ikan Paus) yakni Udu Ale Lungi yang sangat menghargai dan menghormati jika ada paus yang mati terdampar.

“Atas penemuan bangkai ikan paus tersebut,oleh pemangku adat (mone ama) telah dilakukan ritual adat sebab kematian ikan paus dimaksud akan membawa malapetaka bagi alam, ternak dan manusia,” ujarnya.

Kepala Dinas Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sabu Raijua Mansi Kore menyampaikan bahwa paus ini merupakan paus jenis sperma dengan panjang 12,65 meter, lingkaran perut 8,3 meter, lebar ekor 3 meter, panjang ekor 1,5 meter dan berat 3 ton serta sudah mengalami pembusukan level 4.

Paus ini ditemukan pada Jumat (8/4/2022) subuh sekitar pukul 03.00 Wita di Pantai Desa Wadumaddi, RT 002/RW 01, Dusun 1, Desa Wadumaddi, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua.

Baca: Sebar Video Penista Paus Fransiskus, Siswa SMA di Waikabubak Diamankan Polisi Hingga Minta Maaf

Kapolsek Hawu Mehara Iptu Mikael Wila Here mendapat informasi dari sekretaris desa Wadumaddi, Robinson Koro Dimu.

Kapolsek dan anggota kemudian mendatangi lokasi terdampar 1 ekor paus yang sudah mati tepatnya terdampar diatas batu karang. Saat itu laut dalam keadaan sedang pasang surut dan juga paus sudah membusuk.

Baca: Kapolres Himbau Warga Tak Konsumsi Daging Ikan Paus yang Terdampar

Terdapat luka busuk pada bagian mulut serta busuk pada bagian perut yang sudah terkelupas serta keluarnya bau busuk.

Polisi menanyakan kepada warga dan kepala Dusun 1 Desa Wadumaddi, Nathan Rohi Rabe yang menyampaikan terdamparnya paus tersebut yang awalnya ditemukan oleh beberapa warga masyarakat yang hendak melaut sekitar pukul 03.00 wita.

Kemudian dari beberapa warga tersebut melihat dan selanjutnya melaporkan peristiwa tersebut ke kepala dusun.

Kapolres Sabu Raijua AKBP Jakob Seubelan, SH mendatangi TKP dan menghimbau kepada warga masyarakat yang hadir menyaksikan bangkai ikan tersebut agar mematuhi protokol kesehatan karena dengan terdamparnya paus tersebut menjadi tempat konsentrasi warga Sabu Raijua sehingga banyak yang hadir dan menjadi tempat wisata dadakan.

Bersama dengan warga masyarakat, petugas dari balai konservasi, pemerintah kecamatan, desa, Kapolsek Hawu Mehara bersama anggota mengikat bangkai ikan dengan tali dan menarik hingga ke pesisir dengan memanfaat gelombang pasang.

Kepala dinas PU kabupaten Sabu Raijua ke lokasi membawa eskavator selanjutnya menggeser bangkai paus tersebut dan membuat lubang selanjutnya dikubur.

Masyarakat Sabu Raijua Percaya Paus Adalah Leluhur, Sehingga Dikuburkan dengan Ritual Adat

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Kasus Penikaman Hingga Tewasnya Anak Dibawah Umur di Sabu Raijua Direka Ulang

Kasus Penikaman Hingga Tewasnya Anak Dibawah Umur di Sabu Raijua Direka Ulang

Mantan Bupati Sabu Raijua Diperiksa Jaksa Terkait Dugaan Korupsi Tata Niaga Garam Curah

Mantan Bupati Sabu Raijua Diperiksa Jaksa Terkait Dugaan Korupsi Tata Niaga Garam Curah

Tinggalkan Tugas Selama 634 Hari, Satu Anggota Polres Sabu Raijua di PTDH

Tinggalkan Tugas Selama 634 Hari, Satu Anggota Polres Sabu Raijua di PTDH

Dua Arena Judi di Sabu Raijua-NTT Dibubarkan Polisi

Dua Arena Judi di Sabu Raijua-NTT Dibubarkan Polisi

Sakit Epilepsi Kumat, Anak Aparat Desa di Sabu Raijua Meninggal di Pantai

Sakit Epilepsi Kumat, Anak Aparat Desa di Sabu Raijua Meninggal di Pantai

Polres Sabu Raijua SP3 Kasus Upal, BI Ganti Dengan Uang Baru

Polres Sabu Raijua SP3 Kasus Upal, BI Ganti Dengan Uang Baru

Komentar
Berita Terbaru