10 Tahun Menanti, Tukang Jahit Ini Gagal Berangkat Haji karena Aturan Batasan Umur

digtara.com – Aturan baru terkait batasan usia calon jamaah haji menuai banyak pro dan kontra di masyarakat. Tukang Jahit Gagal Haji 

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Aturan yang dikeluarkan oleh Kementrian Agama tersebut menyatakan bahwa calon jamaah haji harus berusia di bawah 65 tahun.

Akibatnya, banyak masyarakat yang telah mendaftar haji, gagal berangkat karena usianya melebihi 65 tahun.

Baca: Kloter Pertama Jamaah Haji Indonesia Berangkat 4 Juni 2022

Salah satunya adalah, Sri Wati, Warga Jalan Dhamais, Medan Estate, Kota Medan, Sumatera Utara.

“Karena batas usia saya tidak bisa berangkat, usia saya 68 tahun saat ini,” katanya kepada digtara.com, Sabtu (21/5/2022).

Baca: Kuota Haji Tahun Ini 1 Juta Orang, Ini Syarat Yang Harus Dipenuhi Para Jamaah

Wanita kelahiran 1954 ini mengungkapkan rasa sedihnya karena niat sucinya beribadah ke tanah suci terganjal akibat aturan tersebut.

Kabar tersebut pertama kali ia dapat dari salah seorang Ustaz pemandu pemberkatan haji. Ustaz tersebut penyampaikan pesan bahwa dirinya tak bisa berangkat.

Wanita yang keseharian sebagai penjahit ini mengatakan bahwa dia sudah menanti selama 10 tahun lamanya agar bisa berangkat Haji.

“Dari tahun 2012 sudah daftar dan nabung, tahun 2021 sudah lunas namun tak bisa berangkat lantaran dilanda pandemi covid-19. Saat mulai kembali normal ada aturan baru batas usia,” ujarnya.

Sri mengungkapkan, untuk dapat berangkat ke tanah suci dia menyisihkan sedikit demi sedikit uang dari hasil jerih payahnya sebagai penjahit.

Baca: Pemprov Akan Keluarkan Rp 122 Miliar untuk Peningkatan Fasilitas RS Haji Medan

Hal itu demi tekadnya melaksanakan rukun islam yang ke 5. Namun, semua niatnya ini terpaksa harus terhenti hanya karena faktor usia.

“Dari nabung uang jahitan sikit-sikit saya simpan biar bisa berangkat haji,” tambahnya.

Baca: Asrama Haji Kembali jadi Tempat Isoter, Gubsu: Isoman di Rumah Tak Efektif

Terlihat, raut wajah Sri menyimpan kekecewaan karena keinginannya menuju Baitullah yang telah lama ia tunggu harus batal.

Perlahanpun airmatanya pun turun dari kedua bola matanya. Meskipun ia berusaha sekuat hati untuk tegar dan tenang namun genangan air yang berada di kelopak matanya ini tak lagi tertahan. Raaa sedih itu akhirnya tumpah.

Air yang mengalir ke pipinya tersebut terhalang kerutan-kerutan kulitnya yang tak lagi muda.

Di sela sela wajahnya yang mulai mengeriput ini, hingga kesedihan itu terlepas dan membasahi kerudung (jilbab) yang digunakannya.

Sesekali ia terlihat menyeka air matanya yang terus mengucujur deras hingga yang terbendung.

Baca: 4 Kapolres di Sumut Dimutasi, AKBP Irsan Sinuhaji Jabat Kapolres Deliserdang

Perbincangan tentang keberangkatan haji tersebut sempat jeda beberapa menit lantaran suasana haru niat mulia penjahit ini menyentuh hati pendengarnya.

Beberapa awak media juga sempat ikut dalam suasana yang dirasakan wanita 68 tahun ini.

Meskipun di tahun ini ia tak bisa melaksanakan haji, wanita yang tinggal di rumah sederhana ini berharap tahun depan bisa berangkat.

Tentunya dengan perubahan aturan pemerintah Arab Saudi kepada pemerintah Indonesia agar dirinya tetap bisa berangkat.

10 Tahun Menanti, Tukang Jahit Ini Gagal Berangkat Haji karena Aturan Batasan Umur