Pahami Keputusan Pemerintah Saudi, Asosiasi Harapkan Umrah dan Haji Dibuka Tahun Depan
digtara.com – Gabungan Perusahaan Haji dan Umrah Nusantara (Gaphura) memahami keputusan pemerintah Arab Saudi menutup akses haji dan umroh dari luar negaranya pada tahun ini. Namun mereka berharap umrah dan haji tahun depan bisa normal lagi.
Baca Juga:
Sebelumnya, Duta Besar RI di Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan ibadah haji 2021 hanya terbatas untuk jemaah domestik saja.
Mereka yang bisa melakukan ibadah haji hanya warga negara setempat maupun para ekspatriat yang berada di wilayah Kerajaan. Jumlah jemaah juga dibatasi hanya 60 ribu.
“Kepastian pelaksanaan haji ini sangat ditunggu semua pihak. Kami mengapresiasi keputusan tersebut karena mengutamakan keselamatan jamaah haji,” jelas Ali M. Amin, Ketua Umum Gaphura dalam keterangan resmi, Sabtu (12/6).
Lebih lanjut, Ali berharap keputusan tentang pelaksanaan haji dari kedua negara bisa mengakhiri kegaduhan yang terjadi.
“Kami berharap semua pihak lebih fokus pada upaya bagaimana Umrah bisa terbuka bagi Indonesia di awal musim Umrah pada September mendatang,” tuturnya.
Menurutnya, upaya vaksinasi dan usaha untuk menurunkan angka kasus Covid-19 dapat meyakinkan Kerajaan saudi dan mengupayakan kembali dibukanya umrah bagi Indonesia.
Menurut Agus, dua jam sebelum pengumuman resmi itu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud melakukan sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi untuk menyampaikan keputusan tersebut.
Sejak 2020, Saudi membatasi gelaran ibadah haji hanya untuk penduduk dan warga asing yang telah berada di negara itu demi meredam penularan virus corona. Saat itu, Saudi juga masih membatasi jemaah lokal yang dapat melakukan ibadah haji.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah memutuskan untuk tidak mengirim jemaah pada ibadah haji 2021. Dengan demikian, Indonesia tak mengirimkan jemaah haji untuk kedua kalinya sejak 2020.