Jumat, 29 Maret 2024

Ini Tujuh Strategi Antisipasi Banjir Dampak La Nina ala Mentan

- Senin, 26 Oktober 2020 09:40 WIB
Ini Tujuh Strategi Antisipasi Banjir Dampak La Nina ala Mentan

digtara.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memaparkan tujuh strategi dalam mengantisipasi dan memitigasi dampak dari fenomena alam La Nina, yang dapat menyebabkan banjir di lahan pertanian. Ini Tujuh Strategi Antisipasi Banjir Dampak La Nina ala Mentan

Baca Juga:

Dalam konferensi pers penetapan target luas tanam di Ruang Agriculture War Room Kementan, Mentan Syahrul menjelaskan bahwa langkah pertama adalah pihaknya akan melakukan pemetaan (mapping) wilayah rawan banjir, sesuai dengan tingkat intensitas curah hujan di daerah tersebut.

“Semua jajaran pemerintahan harus mampu mapping wilayah rawan banjir, yang mana wilayah merah, kuning dan hijau, semua tetap waspada dan kita prediksi daerah rawan itu. Kalau mapping-nya ada, tentu persiapan kita akan lebih maksimal,” katanya, Senin (26/10/2020).

Syahrul menjelaskan bahwa puncak fenomena iklim La Nina akan terjadi pada Desember 2020 sampai Januari 2021.

Dampak dari anomali iklim tersebut, akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia akan meningkat sebesar 20-40 persen di atas normal.

Akibatnya, intensitas curah hujan yang tinggi ini akan memicu banjir hingga tanah longsor. Beberapa wilayah yang diprediksi mengalami peningkatan curah hujan, yakni Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua.

Selain pemetaan wilayah banjir, strategi kedua adalah sistem peringatan dini (early warning system) dengan melakukan pemantauan terhadap laporan cuaca dari BMKG agar dapat diantisipasi oleh jajaran Kementan.

Strategi ketiga membentuk brigade bencana alam yang siaga di setiap provinsi hingga kabupaten. Kemudian, melakukan pompanisasi in and out dari sawah, serta melakukan rehabilitasi jaringan tersier terutama di daerah rawan banjir.

“Kelima, menggunakan benih yang tahan genangan, seperti varietas Inpara 1 sampai 10, Inpari 29, Inpari 30, varietas unggul lokal yang kita miliki,” kata Mentan.

Syahrul menambahkan langkah keenam yakni memberikan asuransi usaha tani padi dan bantuan benih gratis bagi petani yang mengalami gagal panen (puso).

Yang terakhir, Kementan mengoptimalisasi kegiatan pascapanen dengan menggunakan pengering.

Ia pun meminta pengering serta rice milling unit (RMU) menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah, terutama dinas pertanian di tingkat provinsi dan kabupaten seperti dikutip dari Antara.

[ya]  Ini Tujuh Strategi Antisipasi Banjir Dampak La Nina ala Mentan

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru