Ini Pesan BNPB untuk Memfilter Kedatangan PMI ke Sumut
digtara.com – Sejak pandemi Covid-19 Sumut sebagai salah satu pintu masuk dari luar negeri terus kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) baik legal maupun ilegal. Ini Pesan BNPB untuk Memfilter Kedatangan PMI ke Sumut
Baca Juga:
Total dari 2 Januari hingga 18 April 2021 terdapat 9.983 WNI dari luar negeri yang masuk ke Sumut. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat jelang Idul Fitri.
“Kita akan segera membentuk tim yang terdiri dari semua instansi terkait karena ini butuh koordinasi kuat, termasuk bandara, pelabuhan, imigrasi, TNI, Polri dan lainnya. Kita akan betul-betul mem-filter WNI yang masuk ke Sumut, isolasi selama lima hari untuk yang negatif tes PCR dan yang positif kita rawat bila butuh perawatan,†tegas Edy Rahmayadi.
Kekhawatiran kedatangan WNI dari luar negeri meningkat karena saat ini penyebaran mutasi Covid-19 meningkat.
Menurut keterangan Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 dr Dwi Bur Aisyah, ada enam varian yang terdeteksi di Indonesia, D6144G (1048 mutasi April 2020), Q677H (40 mutasi April 2020), L18F (56 mutasi September 2020), N439K (245 mutasi November 2020), N501Y (12 mutasi Jan 2021) dan E484K (2 mutasi Februari 2021).
“Berdasarkan data GISAID (Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data) ada 6 mutasi varian yang ditemukan di Indonesia dan ini bisa jadi bertambah dengan kedatangan orang dari luar negeri. Kita tidak ingin itu terjadi karena semakin banyak variannya tentu akan semakin sulit penanganannya,†kata Dwi melalui teleconference.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengingatkan mudik ke kampung halaman bisa berakibat buruk kepada daerah-daerah yang masih berstatus zona hijau.
Di Sumut dari 12 April-18 April 2021 tidak ada kabupaten/kota yang berstatus risiko tinggi, 10 kabupaten kota risiko sedang, 20 risiko rendah, 3 tanpa kasus dan 0 yang tidak terdampak.
Capaian ini menurut Doni tidak akan bertahan lama atau malah makin memburuk bila tingkat kepatuhan masyarakat rendah.
“Sumut sudah bekerja keras untuk menangani Covid-19, tetapi bila tidak ada kepatuhan capaian ini tidak akan lama. Tahan kerinduan Anda kepada orang tua di kampung, karena bila Anda memaksakan mudik dan membawa Covid-19 ke kampung itu bisa menjadi kisah tragis karena di kampung fasilitas kesehatan kemungkinan minim. Secara tidak langsung mungkin Anda menjadi pembunuh orang tua-orang tua di kampung bila memaksakan mudik,†tegas Doni.
[ya]Â Ini Pesan BNPB untuk Memfilter Kedatangan PMI ke Sumut