Jumat, 08 Agustus 2025

Halaqoh BEM Pesantren Muktamar ke-V, Ahmad Samsul Munir Terpilih Menjadi Presidium Nasional

Halaqoh BEM Pesantren Muktamar ke-V
Ahsan Fauzi - Jumat, 08 Agustus 2025 09:46 WIB
Halaqoh BEM Pesantren Muktamar ke-V, Ahmad Samsul Munir Terpilih Menjadi Presidium Nasional
BEM Pesantren
Ahmad Samsul Munir (kanan) Terpilih Menjadi Presidium Nasional pada Halaqoh BEM Pesantren pada Muktamar ke-V di Jakarta
digtara.com -Ahmad Samsul Munir dari Universitas Nurul Huda Oku Timur Terpilih Menjadi Presidium Nasional periode 2025-2027 pada Halaqoh BEM Pesantren di Muktamar ke-V di Universitas Darunnajah Jakarta Selatan, Sabtu (2/8/2025). Agenda 2 tahun sekali untuk menentukan arah gerak mahasantri Indonesia tersebut dilaksanakan pada tanggal 31 Juli-03 Agustus 2025.

Ahmad Samsul Munir berhasil meraih mayoritas suara setelah melalui beberapa tahapan peraturan untuk mendapatkan rekomendasi dari beberapa wilayah.

Baca Juga:

Sidang pleno pemilihan diketuai oleh Moh. Aam Badrul Hikam berjalan secara demokratis dan kondusif. Selain memilih Presidium Nasional, forum yang membahas soal pergerakan utama mahasantri, tetapi juga membahas kebutuhan pada beberapa wilayah seperti Pendidikan, lingkungan, HAM, serta politik dan demokrasi.

"sebagai presidium nasional yang terpilih secara sah, saya memiliki harapan yang sangat istimewa agar masa kepemimpinan bukan hanya soal simbol, tetapi menjadi wadah dan pintu awal yang menjadikan kekuatan moral dan intelektual yang mengawal demokrasi, keadilan sosial serta berpihak kepada mahasantri dan masyarakat kecil dengan tidak meninggalkan aksi nyata yang lebih adil, beradab, dan berpihak pada kebenaran." Ujar Ahmad Samsul Munir.

Dalam proses pemilihan ini di hadiri juga oleh Presidium Nasional Halaqoh BEM Pesantren Gus Muhammad Naqib Abdulah, beliau menyampaikan harapan besar untuk Halaqoh BEM Pesantren Se-Indonesia dan Presidium yang terpilih.

"Saya percayakan kepada tangan pemimpin yang baru, pada gerakan mahasantri akan terus tumbuh menjadi lebih kuat, solid, dan berdampak nyata bagi mahasantri di Halaqoh BEM Pesantren Se-Indonesia. Harapan saya dapat menjaga integritas gerakan, dapat merawat solidaritas dengan memperkuat peran mahasantri, serta melanjutkan agenda strategis dengan membawa inovasi trobosan yang relevan." Ujar Muhammad Naqib Abdullah.

Kami sebagai mahasantri yakin bahwa estafet pada kepemimpinan ini bukan sekedar serah terima jabatan, melainkan bentuk dari keberlanjutan dari perjuangan-perjuangan mahasantri dari generasi kegenerasi. Serta mampu merangkul semua mahasantri dari berbagai wilayah bahkan sampai keplosok sekalipun.

Sidang ditutup dengan seruan solidaritas mahasantri untuk tetap konsisten dalam mengawal isu-isu nasional dan memperkuat peran Halaqoh BEM Pesantren Se-Indonesia sebagai ruang dan mitra pemerintah serta representasi suara mahasantri se-indonesia. (San).

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru