Viral Ibu Tuntut Keadilan Anaknya Dicabuli Ayah Kandung, LPA: Itu Neneknya yang Cari Sensasi
digtara.com – Rekaman video wanita yang meminta keadilan terkait kasus pencabulan anaknya oleh ayah kandungnya, JW (36) di Kabupaten Serdang Bedagai yang viral, mendapat banyak tanggapan.
Baca Juga:
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Serdang Bedagai, Tugimin mengatakan wanita yang memakai baju berwarna pink dalam video tersebut merupakan nenek dari korban yang berusia 6 tahun.
“Itu yang memakai baju warna pink si neneknya bukan ibunya, dan kedua orang laki laki itu saya gak tau siapa itu orangnya, ” ujarnya kepada digtara.com melalui sambungan telepon, Kamis (4/1/2021).
Dikatakannya, si nenek tersebut dianggap terlalu mencari sensasi atas kejadian insiden tersebut. Sebab, kasus yang sebenarnya sudah terjadi sejak 2 tahun silam kembali dimunculkannya kembali.
“Sebenarnya kejadian ini sudah terjadi dua tahun yang lalu. Baru kali ini di munculkan kembali, ” ucapnya.
Tugimin juga mengatakan bahwa perkara pencabulan yang dilakukan oleh sang ayah kepada cucunya pada awal bulan Januari 2019, bisa segera di selesaikan di tahun yang sama. Namun, sang nenek tersebut sepertinya ingin permasalahan anaknya menjadi viral.
“Sebenarnya kasus ini awal tahun 2019 sudah bisa selesai. Tapi dia (nenek korban) tidak mau mematuhi proses hukumnya, ” katanya.
Bahkan, dalam perkara kasus tersebut, Tugimin yang sempat mengawali perkara tersebut mengaku sudah berulang kali mengganti pengacara akibat tak sabaran.
Selain itu, sudah banyak pihak yang sebenarnya iba dengan kejadian ini. Namun, akibat perbuatan sang nenek yang dinilai terlalu ‘banyak tingkah’ membuat orang enggan untuk menolong.
“Nanti kalau di telpon nangis lah ngeluh itu lah banyak kali aktingnya. Ya kita kan sudah banyak menangani kasus seperti ini pasti tau lah mana yang betul betul niat, dan mana yang hanya sekedar mencari sensasi, ” ucapnya.
“Alhasil, kita bukan lagi iba membela kasus cucunya. Karena perilaku dia seperti itu jadi orang gak begitu tanggap dengan kejadian itu,” sambungnya.
Selidiki Soal Tahanan Kota
Terkait status JW yang menjadi tahanan kota, Tugimin masih menyelidiki penyebabnya. Ia menduga, ada permainan antar jaksa ataupun hakim dalam pemutusan status tersangka.
“Kita tidak tahu apakah ada permainan jaksa, permainan hakim, kita tidak tahu. Dan siapa yang berani memberikan jaminan terhadap statusnya itu (tahanan kota). Saat ini masih kita selidiki, ” tandasnya.
Setelah viral, kasus tersebut mendapat atensi dari pengacara ternama Hotman Paris.