Rabu, 17 April 2024

Selidiki Identitas Jenazah Ibu dan Bayi di Kupang, Polisi Amankan Sejumlah Barang Bukti

Imanuel Lodja - Senin, 01 November 2021 10:00 WIB
Selidiki Identitas Jenazah Ibu dan Bayi di Kupang, Polisi Amankan Sejumlah Barang Bukti

digtara.com – Aparat keamanan Polsek Alak dibantu Polres Kupang masih menyelidiki identitas dua jenazah yang ditemukan akhir pekan lalu. Identitas Jenazah Ibu Bayi 

Baca Juga:

Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, SIK di Polres Kupang Kota, Senin (1/11/2021) menyebutkan kalau kasus ini masih dalam penyelidikan polisi.

“Polisi dalam hal ini Polsek Alak masih melakukan penyelidikan,” tandasnya.

Ia baru bisa memastikan kalau mayat berjenis kelamin laki-laki adalah bayi berusia 1-3 tahun. Sementara mayat perempuan adalah seorang ibu berusia 25-30 tahun.

Baca: Sempat Dikira Bangkai Anjing, Mayat Perempuan dan Bayi Ditemukan Pekerja Proyek di Kupang

“Hasil lainnya kita masih menunggu hasil otopsi tertulis dari tim dokter,” tambahnya.

Terkait dengan itu, pihaknya masih mencocokkan laporan orang hilang baik di Polres Kupang Kota maupun Polsek jajaran.

Baca: Penemuan Mayat Ibu dan Anak Dalam Kantong Plastik di Kupang, Polisi Lakukan Autopsi

“Kita cocokkan dengan data terkait orang hilang namun belum ada kecocokan,” tambah Kapolres Kupang Kota.

Untuk sementara jenazah tanpa identitas ini masih dititipkan di ruang jenazah rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.

“Kita juga lakukan identifikasi melalui sidik jari namun jenazah sudah rusak sehingga agak sulit,” ujarnya.

Amankan barang bukti

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian seperti dua kantong plastik warna hitam yang dipakai membungkus jenazah.

Diamankan pula celana pendek jeans merk lea, ikat rambut, sisa rambut perempuan, pakaian dalam wanita, masker, ikat pinggang perempuan, baju, topi perempuan dan jaket jeans bayi, popok bayi dan pakaian bayi serta pakaian perempuan yang dipakai kedua korban.

Barang bukti tersebut diamankan di Polsek Alak sejak Sabtu (30/11/2021).

Baca: Gawat! Warga Kupang Ditodong Senpi dan Sajam di Rumahnya

Otopsi jenazah

Tim dokter Polri dari rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang sudah melakukan otopsi terhadap jenazah ibu dan anak yang hingga kini belum beridentitas.

Otopsi dilakukan AKBP dr Edi S. Hasibuan, SpF didampingi Kapolsek Alak, Kompol Tatang P. Panjaitan, SH SIK MH dan penyidik Reskrim Polsek Alak maupun Polres Kupang Kota.

Baca: Ungkap Tindak Pidana Perbankan, Kapolres Kupang dan Penyidik Terima Penghargaan dari Bank NTT

Dari hasil dari autopsi pada dua jenazah, diperoleh keterangan kalau jenazah bayi laki-laki diperkirakan berusia antara 1-3 tahun.

Diduga bayi ini dianiaya dan dibekap sebelum meninggal karena ditemukan memar di pipi kanan.

Ada pula tanda kekerasan di kepala mengakibatkan tempurung kepala pecah dan ada resapan darah pada tulang tengkorak, kuku berwarna kebiruan karena kekurangan oksigen.

Baca: Aniaya Warga, Polisi Amankan dan Periksa Sekretaris BPD Pariti Kupang

Diduga bayi laki-laki ini meninggal dunia karena kehabisan oksigen akibat dibekap, bukan karena benturan di kepala.

Tanda kekerasan dan bekap

Sementara jenazah wanita yang ditemukan diperkirakan berusia diatas 25 tahun.

Dokter menemukan memar pada kepala bagian kiri dan belakang.

Ada resapan darah namun tengkorak kepala tidak retak dan kemungkinan korban mengalami kekerasan menggunakan tangan.

Pada bagian dahi mengalami memar, terdapat luka di pelipis kiri, memar pada bagian wajah sebelah kiri.

Baca: Waduh! Guru Honorer di Kupang Dilempari Batu saat Berkendara

Kemungkinan akibat dekapan dan kekerasan di wajah diperkirakan menggunakan tangan karena gigi masih utuh.

Pada bagian rusuk di bawah ketiak sebelah kiri terdapat memar dan penumpukan darah, diduga akibat kekerasan.

Pada bagian tangan kiri yakni punggung tangan terdapat luka, diduga korban sempat melakukan perlawanan

Diduga kuat kedua korban meninggal karena kehabisan oksigen akibat dibekap dengan tangan dan bukan karena benturan pada kepala.

Ada juga dugaan kalau korban perempuan dewasa sempat berkelahi dengan pelaku karena ada luka di tangan kiri yang diperkirakan karena korban melakukan perlawanan.

Baca: Ditemukan di Sawah, Warga Serahkan Sepeda Motor ke Polres Kupang

Namun kuat dugaan korban meninggal dunia karena adanya tindakan kekerasan karena kondisi korban pada saat ditemukan terbungkus plastik sampah dan terkubur di dalam lubang dengan kedalaman sekitar 70 centimeter.

Sudah lama meninggal

Hasil visum dan otopsi juga menunjukkan kalau korban sudah lebih dari dua hari. Korban meninggal antara 1 hingga 3 minggu, lalu jenazahnya dibuang.

Hal ini dikuatkan dengan tanda sidik jari korban yang sudah tidak terbaca oleh alat pendeteksi identitas milik Inafis Polres Kupang Kota.

Hasil visum dan otopsi ini sudah diserahkan pihak Dokter kepolisian ke aparat kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut.

Sehingga diperkirakan kedua korban sudah meninggal cukup lama.

Lokasi ditemukannya kedua korban juga sepi dan jauh dari pemukiman warga.

Hal ini memudahkan pelaku membuang/menguburkan kedua korban dengan guna menghilangkan barang bukti dan jejak.

Hingga kini identitas 2 jenazah tersebut belum diketahui walaupun sudah menggunakan alat pendeteksi identitas (MAMBIS) melalui sidik jari oleh inafis Polres Kupang Kota.

Hal tersebut karena sidik jari pada korban sudah tidak ada dan sudah pudar.

Korban ditemukan berawal dari terciumnya bau busuk bangkai oleh para pekerja penggalian pipa air di sekitar proyek SPAM Kali Dendeng Kota Kupang akhir pekan lalu.

Saat itu pekerja curiga dengan bau busuk yang semula diduga bangkai binatang.

Para pekerja berinisiatif untuk mengangkat dengan menggunakan alat berat (eksavator) namun ternyata berisi 2 jenazah manusia.

Kasus penemuan dua mayat tersebut sudah dibuatkan Laporan Polisi nomor LP/B/06/X/2021/Sektor Alak, tanggal 30 Oktober 2021.

Kedua jenazah berjenis kelamin perempuan dewasa dan bayi laki-laki tanpa identitas ditemukan di lokasi penggalian pipa proyek SPAM Kali Dendeng di RT 001/RW 001, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Sabtu (30/10/2021) petang.

Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, SIK yang dikonfirmasi Senin (1/11/2021) mengakui kalau pihaknya masih melakukan identifikasi dan masih menunggu hasil visum dan otopsi.

Walau sudah selesai otopsi, polisi masih mengalami kesulitan mengungkap identitas kedua jenazah tersebut.

“Belum ada identitasnya,” ujar Kapolsek Alak, Kompol Tatang Panjaitan saat dikonfirmasi Minggu (31/10/2021) siang.

Polisi masih berusaha mencari identitas kedua jenazah sehingga dilakukan olah tempat kejadian perkara ulang.

“Kami masih berusaha cari identitas dulu. Kami masih olah TKP ulang,” tandas Kapolsek Alak.

Selain itu, polisi juga mencari bukti-bukti yang ada.

Kapolsek Alak menjelaskan pula kalau kondisi kedua jenazah sudah rusak dan membusuk sehingga sulit diidentifikasi walaupun dengan menggunakan alat identifikasi mambis.

“Posisi mayat sudah busuk. Tidak bisa diidentifikasi lagi,” tambah mantan Kasat Reskrim Polres TTU ini.

Ia menghimbau kepada warga masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya yang merasa kehilangan anggota keluarga, kerabat, tetangga atau kenalan agar segera menghubungi Polsek Alak.

“Kalau ada orang yang merasa kehilangan (keluarga) bisa menghubungi kami,” tandasnya.

Diperoleh pula keterangan kalau jenazah ini diduga sengaja dibuang dalam lokasi galian dan sudah terbungkus plastik sampah.

Polisi baru memeriksa tiga saksi yakni operator excavator, kondektur excavator dan penanggung jawab proyek pekerjaan.

Hingga saat ini belum ada warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.

Kedua mayat yang diduga ibu dan anak ini tanpa identitas dan ditemukan di lokasi penggalian pipa proyek SPAM Kali Dendeng di RT 01/RW 01, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan alak, Kota Kupang, Sabtu (30/10/2021).

Obednego Benu (29), operator eksavator yang juga pekerja proyek mengaku kalau saat itu ia sedang mengerjakan penggalian tanah.

Obed yang juga warga Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang ini menggali tanah untuk saluran pipa air menggunakan excavator.

Saat itu, Semi Leonard Toto (21), kondektur eksavator menginformasikan pada Obed kalau ada bangkai binatang yang terbungkus plastik warna hitam dan mengeluarkan bau serta banyak lalat terletak di bekas galian.

Obed kemudian mengangkat bungkusan plastik menggunakan excavator dan memindahkan bungkusan tersebut.

Kemudian Obet berusaha membuka bungkusan tersebut menggunakan excavator.

Ia kaget karena saat bungkusan terbuka, terlihat sepasang kaki manusia.

Obet langsung menghentikan pekerjaan dan menghubungi Penanggung Jawab Proyek, Feri dan kemudian langsung melaporkan ke Polsek Alak.

Semi Leonard Toto (21) juga mengakui kalau saat itu ia mengukur lebar galian yang sedang digali operator eksavator (Obet).

Semi kaget melihat ada bungkusan plastik warna hitam dan mengeluarkan bau serta ada banyak lalat.

Ia pun kemudian memberitahu kepada Obet bahwa ada bangkai binatang (anjing).
Obet langsung mengangkat bungkusan tersebut menggunakan excavator ternyata berisi jenazah.

Keterangan lain dari Nur Hidayat selaku Pelaksana Proyek PT. Nindya Karya menjelaskan kalau proyek penggalian pipa air di lokasi tersebut sudah dikerjakan sejak tanggal 19 Oktober 2021.

Namun pada tanggal 24 Oktober 2021 pekerjaan dihentikan karena eksavator yang digunakan berukuran kecil sehingga tidak dapat menggali lubang saluran air sesuai kedalaman yang ditentukan.

Pada tanggal 25 Oktober hingga 28 Oktober 2021 tidak ada kegiatan pekerjaan di lokasi tersebut.

Pekerjaan baru dilanjutkan kembali pada tanggal Jumat (29/10/2021) dengan menggunakan excavator yang lebih besar oleh operator Obet Nego Benu.

Sedangkan excavator sebelumnya dengan operator excavator Paul bergeser ke wilayah Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang untuk pekerjaan lain.

Aparat kepolisian Polsek Alak dipimpin Kapolsek Alak, Kompol Tatang Panjaitan, Bhabinkamtibmas Kelurahan Penkase-oeleta, Bripka Agus Mampu bersama piket Polsek Alak dari unit Sabhara, Intelkam dan Reskrim ke lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Polisi memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian. Identitas Jenazah Ibu Bayi 

Anggota Identifikasi Polres Kupang Kota dan petugas medis dari rumah sakit bhayangkara Drs. Titus Uly Kupang kemudian melakukan identifikasi dan mengevakuasi dua mayat ini.

Dari hasil pemeriksaan sementara terhadap mayat yang terbungkus dengan kantong plastik warna hitam (kantong sampah) diketahui terdapat 2 mayat berjenis kelamin perempuan dewasa dan dalam kantong plastik yang lain berisi mayat bayi laki-laki.

Dua Jenazah kemudian dievakuasi ke RSB Drs. Titus Uly Kupang untuk Identifikasi mayat dan mencari identitas jenazah tersebut.

Hingga saat ini belum diketahui identitas 2 mayat tersebut dan masih dilakukan Identifikasi oleh anggota Identifikasi Polres Kupang Kota di ruang jenazah RSB Drs. Titus Uly Kupang.

Rencananya akan dilakukan otopsi jenazah oleh tim medis dan tim Dokpol RSB Drs. Titus Uly Kupang.

Kasus penemuan mayat tersebut sudah dibuatkan laporan polisi nomor : LP / B / 06 / X / 2021 / Sektor Alak, tanggal 30 Oktober 2021. Identitas Jenazah Ibu Bayi 

Selidiki Identitas Jenazah Ibu dan Bayi di Kupang, Polisi Amankan Sejumlah Barang Bukti

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Polisi Temukan 5 Mayat di Lantai 15 Kampus UNPRI Medan, Wakil Dekan: Bukan Korban Pembunuhan

Polisi Temukan 5 Mayat di Lantai 15 Kampus UNPRI Medan, Wakil Dekan: Bukan Korban Pembunuhan

Polisi Seser Kampus UNPRI Medan Terkait Video Penemuan Mayat di Lantai 9, Wartawan Dilarang Masuk!

Polisi Seser Kampus UNPRI Medan Terkait Video Penemuan Mayat di Lantai 9, Wartawan Dilarang Masuk!

Pria di NTT Ini Ditemukan Membusuk dalam Rumahnya

Pria di NTT Ini Ditemukan Membusuk dalam Rumahnya

Warga di Tebingtinggi Heboh! Manalu Ditemukan Membusuk di Kamar Tidur

Warga di Tebingtinggi Heboh! Manalu Ditemukan Membusuk di Kamar Tidur

Hilang Hampir Satu Bulan, Pensiunan Guru di Kabupaten Belu Ditemukan Tinggal Tulang

Hilang Hampir Satu Bulan, Pensiunan Guru di Kabupaten Belu Ditemukan Tinggal Tulang

Ada Luka Lecet dan Memar, Jenazah WNA Asal Jerman Divisum

Ada Luka Lecet dan Memar, Jenazah WNA Asal Jerman Divisum

Komentar
Berita Terbaru