Sadis! Petani di Sumba Dianiaya Hingga Sekarat
digtara.com – HME alias Eti (43), petani yang juga warga Desa Murunggeding, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, NTT sekarat dan babak belur dianiaya tanpa alasan yang jelas.
Baca Juga:
Korban dianiaya pada Sabtu (13/11/2021) malam sekitar pukul 22.30 wita di Desa Mutunggeding, Kecamatan Umalulu, kabupaten Sumba Timur.
Kasus penganiayaan ini sudah dilaporkan korban ke polisi dan ditangani Polsek Umalulu sesuai laporan polisi nomor LP/B/36/XI/2021/Sek Umalulu, tanggal 14 November 2021. Korban mengaku dianiaya oleh LK alias Lapu.
Baca: Petani Tapsel Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi, Minta Perhatian Pemerintah
Kapolres Sumba Timur, AKBP Handrio Wicaksono, SIK melalui Kasat Reskrim Polres Sumba Timur, Iptu Alfredus Sutu, SH yang dikonfimasi Senin (15/11/2021) mengakui kalau kasus ini berawal pada Sabtu (13/11/2021) malam sekira pukul 21. 30 Wita. Saat itu, korban pulang dari rumah Mahari menumpang ojek.
Setiba di rumah HR alias Mama Ardi, korban meminta tolong kepada Mama Ardi untuk bertemu dan akan memberikan uang Rp25.000 kepada anaknya R.
Baca: Gawat! Siswi SMK di NTT Dicabuli Paksa Gurunya Hingga Pendarahan, Ini Modusnya
Korban hendak minta bantuan R agar membeli pulsa paket data agar korban bisa menggunakan handphone R untuk foto kambing yang hendak dijual ke pembeli.
Namun saat itu anak korban, R tidak datang sehingga korban menitipkan uang ke Mama Ardi.
Setelah menitipkan uang, korban duduk di tempat duduk yang terbuat dari kayu bambu bersama LHB.
Tiba-tiba dipukuli
Selang beberapa saat datang lah pelaku LK alias Lapu berdiri di depan korban.
Tanpa bertanya, Lapu langsung mengambil kayu balok kecil atau kayu usuk yang ada diatas tempat duduk dekat korban.
Baca: Akses Jalan Putus Dihantam Banjir Lahar Dingin di Ile Ape Lembata NTT
Lapu memukul kepala korban sebanyk 3 kali. Pukulan pertama, korban menangkisnya sehingga pukulan mengenai lengan kanan korban.
Pukulan kedua dan ketiga mengenai kepala korban bagian atas hingga mengalami luka dan mengeluarkan darah.
Baca: Enam Anggota Ormas Pelaku Penganiayaan dan Pembunuhan di Langkat Diringkus
Setelah itu korban melompat dari atas tempat duduk lalu berdiri berhadapan dengan pelaku Lapu.
Selanjutnya pelaku memukul lagi tulang rusuk bagian kanan korban sebanyak 1 kali.
Korban pun langsung jatuh diatas tanah dan tidak ada yang menolong korban. Korban mengalami luka parah dan sekarat.
Beruntung ada Ngguli Liwar yang datang dari rumahnya mengangkat korban kemudian diantar ke rumah kepala dusun.
Selanjutnya kasus ini dilaporkan ke anggota piket Polsek Umalulu sehingga anggota piket mendatangi rumah kepala dusun dan mengantar korban ke puskemas Umalulu.
Pasca menerima laporan kasus ini, polisi membuatkan laporan polisi dan membuat permintaan visum.
“Polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi/korban serta mencari tahu saksi-saksi yang mengetahui terjadinya peristiwa pidana ini,” tandas Kasat Reskrim Polres Sumba Timur.
Baca: Kasus Pedagang Pasar yang Jadi Korban Penganiayaan Justru Ditetapkan Tersangka Dihentikan
Aparat polisi juga mencari barang bukti yang ada kaitannya dengan tindak pidana penganiayaan ini.
Sadis! Petani di Sumba Dianiaya Hingga Sekarat