Jumat, 29 Maret 2024

Preman Pasar Gambir Belum Ditangkap Semua, Liti Gea: Kami Masih Takut Jualan

Redaksi - Kamis, 09 September 2021 05:20 WIB
Preman Pasar Gambir Belum Ditangkap Semua, Liti Gea: Kami Masih Takut Jualan

digtara.com – Liti Wari Iman Gea (37) korban penganiayaan preman pasar Gambir mengaku masih trauma dan tidak berani keluar rumah apalagi berjualan. Sebab, preman yang merupakan tersangka lain penganiaya dirinya belum tertangkap.

Baca Juga:

“Khawatir bang makanya kami ga berani keluar rumah kalo mereka tidak tertangkap 3 orang itu, takut ada ancaman nanti,” Ucapnya kepada wartawan, Kamis (09/09/2021).

Baca: Cerita Liti Gea, Korban Pemukulan Preman Pajak Gambir: Aku Ditunjang Sama Ditumbuk Mereka

Selain dirinya, anak-anaknya pun juga enggan keluar rumah dan tidak berani sekolah karena masih merasa trauma.

Baca: Pelaku Penganiayaan Terhadap Liti Gea, Pedagang di Pasar Gambir Ditetapkan sebagai Tersangka

“Anakku kelas 6 SD, Anak anakku Takut bang, trauma mereka,” ucapnya dengan nada lemah.

Bingung Hidupi Keluarga

Liti yang sehari hari berjualan di pasar mengaku belum berjualan lagi sejak kejadian yang melandanya dan bingung untuk menghidupi keluarga ke depan.

“Dari hari Minggu udah tidak jualan lagi, hanya jualan saja yang diandalkan, tidak ada yang lain, kami masih berutang di bank sekitar 7 juta lebih karena baru beli rumah 2 bulan lalu,” ucapnya.

Dirinya pun berharap kepada pihak kepolisian untuk menangkap 3 orang lagi yang mengeroyoknya agar dia bisa berjualan lagi tanpa ada gangguan dari preman pasar.

“Berharap bang semua pelaku tertangkap, biar bisa jualan lagi aku,” Harapnya.

Sebelumnya Liti Wari Iman Gea (37) menjadi korban pengroyokan sejumlah preman di Pajak Gambir, Pasar VIII Tembung, Deliserdang, Senin kemarin dan video pengroyokannya pun menjadi viral di sosial media.

Kepada wartawan, Liti pun menceritakan awal mula dia bersiteru dengan preman pajak tersebut bermula dari dimintanya uang pajak kepadanya.

“Mereka minta uang 500 ribu sama saya, tidak saya berikan, pagi pagi jam 7 tidak aku openin (pedulikan,red) mereka, aku pergi belanja. Selesai belanja datang lagi dia, terus mereka bilang gak usah jualan kau disitu. Terus aku bilang tunggu lah bang biar aku turunkan belanjaan ini dulu, terus tiba tiba perutku di tendangnya 2 kali, terus aku bilang bang janganlah gitu sama perempuan,” ucapnya kepada wartawan, Selasa (07/09/2021).

Lalu Liti mengatakan bahwa sang preman sempat meminta suami Liti untuk datang untuk berduel, namun sang preman langsung memanggil teman temannya, dan langsung mengeroyok Liti.

“Yang aku lihat dimataku ada 4 orang, aku kaya udah mau mati dibuat orang itu. Sampe rambut aku dan anakku diantukkan mereka,” ucapnya lagi. (mag-03)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru