Polda Sumut: Narkotika Tantangan Terbesar dan 6 Poin Ini Kesulitannya
digtara.com – Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Pol Martuani Sormin Siregar mengatakan tantangan terbesar saat dirinya mulai memimpin Sumut adalah tindak pidana narkotika. Polda Sumut: Narkotika Tantangan Terbesar dan 6 Poin Ini Kesulitannya
Baca Juga:
Hal itu disampaikannya dalam Konferensi pers akhir tahun 2020 Polda Sumut di Mako Brimob, Jalan Wahid Hasyim Medan, Rabu (30/12/2020).
“Tantangan terbesar sewaktu datang ke Sumut pertama adalah tindak pidana narkotika. Ini bisa dilihat dari pemberitaan, penindakan Polda Sumut dan jajarannya. Setiap Minggu sampai hari ini, untuk perkaranya hampir 702,5 kilogram sabu sudah dilakukan penindakan,” jelasnya.
Martuani mengungkapkan ada enam hal yang membuat sulit pemberantasan narkotika. Pertama, letak geografis Sumut yang sangat ideal untuk lintasan perdagangan narkotika.
“Mulai dari pantai timur di perbatasan Aceh Timur sampai di perbatasan Riau di Rokan Hilir. Panjangnya garis pantai ini menyulitkan penindakan narkotika. Kemudian dari darat, lintasan dari Aceh ke daerah lain,” sebutnya.
Kesulitan kedua terkait modus baru, seperti memasukkan narkotika ke dalam sepatu. Ia katakan itu pernah terjadi saat pemeriksaan.
Tersangka menaruh sabu di dalam sepatu yang dikenakan. Selain itu ada juga yang dimasukkan ke dalam kotak makanan, seolah berupa bingkisan makanan.
“Ketiga, jaringan mereka sangat rapi dengan istilah jaringan terputus. Sebab, para pelaku tidak saling mengenal. Hanya diperkenalkan oleh bandar dengan identitas yang tidak asli,” katanya.
Kesulitan keempat datang dari para keluarga korban yang belum memiliki kesadaran untuk melaporkan putra dan putrinya ketika menjadi korban penyalahgunaan narkotika.
Bahkan orangtua menyadari ini adalah aib sehingga didiamkan dan tidak diobati. “Padahal korban penyalahgunaan narkotika harus direhabilitasi,” ujarnya.
Dijelaskannya, juga terkait perihal tangkap lepas (Talas). Itu dilakukan karena tujuan operasi narkotika adalah menyelamatkan korban penyalahgunaan.
Maka dari asesmen dari koordinasi antara Polda Sumut bersama BNN Sumut untuk melakukan rehabilitasi.
Kesulitan keenam, pihaknya sampai saat ini masih ada anggotanya yang menyalahgunakan kewenangannya dalam penanganan narkotika.
“Kita tidak segan-segan untuk memberikan tindakan tegas, tepat, dan terukur untuk anggota yang terlibat langsung penyalahgunaan narkotika,” tandasnya.
[ya]Â Polda Sumut: Narkotika Tantangan Terbesar dan 6 Poin Ini Kesulitannya