Selasa, 16 April 2024

Pembunuhan di Halaman Gereja GMIT Ebenhaezer Rote Ndao, Berkas Tersangka Sudah P21

Imanuel Lodja - Kamis, 16 September 2021 03:36 WIB
Pembunuhan di Halaman Gereja GMIT Ebenhaezer Rote Ndao, Berkas Tersangka Sudah P21

digtara.com – Masih ingat dengan peristiwa pembunuhan di Gereja GMIT Ebenhaezer di Dusun Boni, Desa Tasilo, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao? Berkas perkaranya kini sudah P21.

Baca Juga:

Penyidik Sat Reskrim Polres Rote Ndao sudah melimpahkan berkas tersangka Kristian Mbuik alias Tian (56) beserta barang bukti ke Kejaksaan Negeri Rote Ndao pada Kamis (16/9/2021) pagi.

Penyerahan dan pelimpahan dilakukan Kanit Pidum Sat Reskrim Polres Rote Ndao, Aipda Beny Kolimon bersama 2 anggota Pidum Briptu Viktor Sari dan Briptu Dayat.

“Penyidik Polres Rote Ndao telah menyerahkan tanggung jawab atau tahap 2 terhadap tersangka Kristian Mbuik alias Tian (56) beserta barang bukti terkait perkara pembunuhan,” tandas Kasat Reskrim Polres Rote Ndao, Iptu Jems Mbau SSos, Kamis pagi.

Tahap 2 diterima oleh Kasub Sidik Kejaksaan Negeri Rote Ndao Martin Pardede SH.

Kristian Mbuik alias Tian (56) merupakan tersangka kasus pembunuhan terhadap Benyamin Indu alias Min (64), warga Dusun Oesina, Desa Tasilo, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao. Ia dengan pasal 338 KUHP dan subs pasal pasal 354 ayat (2) KUHP lebih subs pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Kilas Balik Peristiwa Pembunuhan

Diberitakan sebelumnya, satu orang warga tewas dan satu kritis setelah dibacok tetangga nya di Kabupaten Rote Ndao, NTT pada Jumat (18/6/2021) petang.

Perkelahian tak seimbang berujung maut itu terjadi di halaman Gereja GMIT Ebenhaezer Boni, RT 02/RW 01, Dusun Boni, Desa Boni, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao.

Korban meninggal dunia yakni Benyamin Indu alias Min (64), warga Dusun Oesina, Desa Tasilo, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao.

Ia dibunuh oleh Kristian Mbuik alias Tian (56). Kristian juga terluka parah akibat berduel dengan korbannya, namun akhirnya pulih dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Peristiwa ini bermula pada Jumat (18/6/2021) petang. Saat itu, sedang ada kegiatan di gereja untuk Pusat Pengembangan Anak (PPA).

Sejumlah ibu sedang memasak di belakang gereja. Sementara puluhan anak mengikuti kegiatan di dalam gereja dan di halaman gereja.

Apriana Henuk (44), Martha Fanggi (45) dan Debi Ndolu (23) sedang asyik memasak di dalam dapur rumah PPA. Mereka sementara membuat kue dan menyiapkan makanan untuk 150 orang anak.
Lalu tiba-tiba Benyamin Indu berlari dari luar dan masuk ke dalam dapur melalui pintu bagian selatan. Saat itu ia memegang sebatang kayu.

Rupanya, lari karena dikejar Kristian Mbuik yang memegang sebilah parang.

Setelah korban masuk ke dalam dapur, pintu keluar bagian Utara tertutup. Karena tidak ada pintu keluar lainnya lagi, akhirnya korban pun terjebak dan kembali ke pintu yang dilewati sebelumnya.

Saat hendak keluar, korban kembali bertemu dengan pelaku di depan pintu. Para ibu yang memasak lari ketakutan karena adanya keributan antara pelaku dan korban di sekitar lokasi mereka memasak.

Bersamaan dengan itu, anak-anak yang ada di dalam gereja juga lari berhamburan keluar dari dalam gereja hingga ke jalan raya.

Karena semua orang berlari, tidak ada warga yang melihat langsung peristiwa pembacokan tersebut. Namun warga kemudian mendapati korban telah merenggang nyawa dengan bersimbah darah.

Terdapat sejumlah luka akibat benda tajam pada beberapa bagian tubuh korban.

Sementara pelaku juga mengalami sejumlah luka dan dilarikan ke rumah sakit umum Ba’a Kabupaten Rote Ndao.

Korban dengan pelaku hidup bertetangga. Jarak rumah korban dan rumah pelaku sekitar 200 meter.

Korban mengalami luka bacok dengan parang pada bahu bagian kanan, rahang kanan dan leher.

Pelaku juga mengalami luka pada bagian kepala dan lengan tangan kiri. Usai kejadian pelaku juga diantar oleh saudaranya Andrian Mbuik menyerahkan diri ke Mapolsek Rote Barat Laut dan kemudian dibawa ke rumah sakit.

Kelakuan keji Tian timbul karena merasa tak dihargai oleh korban. Korban diam tanpa menegur saat lewat di depan tersangka. Sempat sedikit cekcok sebelum kemudian tersangka yang naik pitam mengejar korban sambil mengacungkan parang. Sampai akhirnya terjadilah pembunuhan tersebut.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Buaya Tiga Kali Muncul di Rote Ndao, BBKSDA Relokasi Buaya dari Perairan Mulut Seribu-Rote Ndao

Buaya Tiga Kali Muncul di Rote Ndao, BBKSDA Relokasi Buaya dari Perairan Mulut Seribu-Rote Ndao

Berawal dari Bunyi Handphone, Seorang Lansia di Rote Ndao Ditemukan Tewas dalam Semak

Berawal dari Bunyi Handphone, Seorang Lansia di Rote Ndao Ditemukan Tewas dalam Semak

Kepala Desa di Rote Ndao Ancam Tikam dan Tembak Pendeta

Kepala Desa di Rote Ndao Ancam Tikam dan Tembak Pendeta

Kapolres Rote Ndao dan Jajaran Gelar Ramadhan Berkah Bersama Warga

Kapolres Rote Ndao dan Jajaran Gelar Ramadhan Berkah Bersama Warga

Kapolres Rote Ndao Bantu Kacamata bagi Warga Gereja Penderita Glukoma

Kapolres Rote Ndao Bantu Kacamata bagi Warga Gereja Penderita Glukoma

Tangkap Ikan, Seorang Warga Tenggelam di Perairan Ndondo-Ende

Tangkap Ikan, Seorang Warga Tenggelam di Perairan Ndondo-Ende

Komentar
Berita Terbaru