Rabu, 17 April 2024

Mengenaskan! Warga Ngada-NTT Dibacok hingga Tewas saat Ritual Adat, Kepala Terbelah Jadi 3 Bagian

Imanuel Lodja - Rabu, 14 September 2022 01:33 WIB
Mengenaskan! Warga Ngada-NTT Dibacok hingga Tewas saat Ritual Adat, Kepala Terbelah Jadi 3 Bagian

digtara.com – Pembunuhan terjadi di Loka Ana Bhara (tempat seremonial adat makan leluhur) di Desa Ulubelu, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, NTT. Warga Ngada-NTT tewas mengenaskan dibacok.

Baca Juga:

Korban Klemens Dhari (48), warga Kampung Sobo, Desa Sobo, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada tewas mengenaskan.

Kepala korban terbelah menjadi tiga bagian.

Ia dibacok hingga tewas oleh Servatius Soro (47), warga Desa Ulubelu, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada.

Baca: Korban Masih Dirawat, Polisi Buru Pelaku Pembacokan Sopir di Kupang

Diperoleh informasi kalau pembunuhan ini dipicu dendam lama antara korban dan pelaku.

Di mana ada permasalahan di dalam internal Sa’o mereka yang belum diselesaikan secara baik atau secara kekeluargaan.

Baca: Bahagia dan Haru Dua Janda Dikunjungi Kapolres Kupang dan Ibu

Pelaku sebelumnya sudah menyatakan niatnya bahwa kalau ada yang berani masuk area loka (tempat seremonial adat makan leluhur) maka akan menanggung akibatnya.

Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/52/IX/2022/NTT/Polres Ngada/Polsek Golewa.

Kronologi Kejadian

Sebelum kejadian, dua warga yakni Petrus Bate (72) dan Emanuel Lanu (36), warga Desa Ekoroka, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada berada di Sa’o Longa Ngeo menuju ke Loka Ena Bhara.

Tujuan keduanya adalah untuk membuat seremonial adat Ti’i Ka Ebu Nusi (memberi makan nenek moyang).

Di lokasi tersebut, Petrus dan Emanuel bertemu dengan pelaku dan Blasius Wene (47), warga Desa Ulubelu, Kecamatan Golewa, Kabupatem Ngada serta beberapa orang lainnya yang sedang duduk.

Baca: Tiga Desa di Kabupaten TTS Dapat Bantuan Air Bersih dari Polda NTT

Pelaku menyuruh mereka pulang dan melarang mereka melakukan ritual adat memberi makan leluhur di loka tersebut.

Pelaku beralasan kalau pihaknya sudah melakukan ritual adat terlebih dahulu.

Petrus dan Emanuel langsung pulang dan batal melakukan ritual adat.

Baca: Tebas Sopir Tangki dengan Parang, Warga Kota Kupang Dibekuk Polisi

Dalam perjalanan keduanya bertemu korban yang sedang menuju ke lokasi ritual dengan membawa jerigen warna putih berisikan minunan keras tradisional jenis moke putih dan membawa parang dalam keadaan tersarung.

Ketika bertemu korban, saat itu Petrus dan Emanuel sudah melarang dan meminta korban pulang karena di lokasi Loka sudah digelar seremonial adat dan sudah memberi makan leluhur.

Namun korban bersikeras tetap ke lokasi untuk memberi makan kepada leluhur di loka.

Petrus dan Emanuel pun meneruskan perjalanan pulang ke rumahnya sedangkan korban berjalan menuju TKP.

Di lokasi kejadian, korban terus melakukan niat untuk ritual adat sambil menantang ia tetap melakukan ritual walaupun dibunuh.

Saat itu korban berkata demikian sambil mencabut parang dari sarungnya.

Setelah itu korban terus menuju ke arah samping pelaku dengan parang yang sudah dicabut.

Baca: Alamak! Korban Kekerasan Seksual Oleh Calon Pendeta di NTT Bertambah Jadi 12 Anak di Bawah Umur

Korban melewati pelaku. Kemudian pelaku langsung mengayunkan parang dari arah belakang yang mengenai kepala bagian belakang korban sehingga korban jatuh tersungkur ke arah depan.

Pelaku terus mengayunkan parang ke arah kepala korban sebanyak 3 kali yang mengakibatkan kepala korban terbelah menjadi 3 bagian.

Warga lain yang ada di lokasi kejadian, Blasius Wene langsung berlari ke Mapolsek Golewa dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Golewa.

Waka Polres Ngada, Kompol I Gede Sucitra, SH yang dikonfirmasi Rabu (14/9/2022) membenarkan kejadian ini.

Disebutkan berdasarkan keterangan para saksi – saksi, kejadian tersebut akibat ada dendam lama antara korban dan pelaku.

Ada permasalahan di dalam internal Sa’o yang belum diselesaikan secara baik atau secara kekeluargaan.

Pelaku sebelumnya sudah menyatakan niatnya bahwa kalau ada yang berani masuk area loka (tempat seremonial adat makan leluhur) maka akan menanggung akibatnya.

Pelaku pembunuhan saat ini sudah ditahan di Rutan Polres Ngada sambil menunggu proses hukum lebih lanjut.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Mengenaskan! Warga Ngada-NTT Dibacok hingga Tewas saat Ritual Adat, Kepala Terbelah Jadi 3 Bagian

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Diduga Masalah Asmara, Tukang Ojek di Pulau Semau Dibacok Rekannya

Diduga Masalah Asmara, Tukang Ojek di Pulau Semau Dibacok Rekannya

Diduga sebagai Pelaku, Polisi Amankan Anak Sulung Korban Pembunuhan IRT di Kupang

Diduga sebagai Pelaku, Polisi Amankan Anak Sulung Korban Pembunuhan IRT di Kupang

Gegara Utang, Pengusaha Burung di Medan Dibunuh Anak Buah

Gegara Utang, Pengusaha Burung di Medan Dibunuh Anak Buah

Dua Pelaku Pembunuhan Warga Barate Serahkan Diri ke Polisi

Dua Pelaku Pembunuhan Warga Barate Serahkan Diri ke Polisi

Pelaku Pemukulan ODGJ di Ende-NTT Ditangkap Polisi di Denpasar-Bali

Pelaku Pemukulan ODGJ di Ende-NTT Ditangkap Polisi di Denpasar-Bali

Saling Tatap Jadi Alasan Petugas Parkir Tikam Pekerja Bengkel

Saling Tatap Jadi Alasan Petugas Parkir Tikam Pekerja Bengkel

Komentar
Berita Terbaru