Kisah Pilu Istri YS, Seorang Ayah yang Bunuh Anak dan Gantung Diri di NTT
digtara.com – Yos (52), istri YS (50) yang bunuh anak kandungnya MS (14) lalu gantung diri, berkisah tentang kehidupan kelam suaminya itu. Selama bersama, ia mengaku sempat akan dibunuh oleh YS.
Baca Juga:
Yos memilih berpisah dengan suaminya sejak 14 Februari 2019. Padaha ia sudah mengarungi bahtera rumah tangga cukup lama dan sudah dikaruniai 7 anak. Namun Yos tidak tahan dengan perlakuan kasar dan penganiayaan yang dialaminya beberapa tahun terakhir. Ia bahkan sering nyaris dibunuh YS dengan pisau dan parang.
Karena tak tahan dengan perlakuan buruk bertahun-tahun, maka pada 2019 itu, Yos memilih minggat ke rumah kakaknya di desa Toineke, Kecamtan Kualin, Kabupaten TTS.
“Setiap habis minum-minuman keras, dia selalu memukul tanpa alasan. Dia sepertinya mengalami gangguan jiwa,” ujar Yos.
Ia membawa anak-anaknya. Namun MS yang memang dekat dengan Yohanis Sabat memilih tetap tinggal dengan YS.
Yos mengaku takut pulang ke rumah karena Yohanis Sabat berulang kali hendak membunuh Yosina karena masalah uang.
Hingga akhirnya ia mendapat mendapat kabar meninggalnya YS dan anaknya MS dari anaknya, HS (17). Ia sedih karena harus kehilangan sang anak perempuan yang disayanginya.
Yos mengaku MS tidak pernah datang ke rumah pamannya, tempat dirinya tinggal bersama saudara MS lainnya sejak 1 tahun perpisahan. Tak disangka, setelah setahun, ia bertemu anaknya di hari kematiannya yang tragis.
Ditemukan Tetangga
Jenazah YS pertama kali ditemukan tetangga korban Fidolo Misa yang langsung melaporkan kepada Yustus Lete (46), juga tetangga korban.
Saat itu Yustus Lete yang hendak ke kebun bertemu dengan Fidolo Misa yang mengabarkan kalau YS meninggal dengan posisi gantung diri.
Yustus Lete langsung pulang ke rumah memberitahukan Alex Tamonob serta Andi Misa kemudian menelepon anggota Polsek Kualin.
Yustus Lete sendiri mengaku kalau YS selama ini mengalami gangguan jiwa.
Menurut pengakuan tetangga, YS sebenarnya sangat menyayangi anak gadisnya Maria Sabat. Setiap kali saat hendak pergi dan pulang dari kebun, ia selalu mencari anaknya.