Kisah Pedih Ayah Nani: Terpukul dengan Kematian Tragis Putrinya, Minta Pelaku Dihukum Berat
digtara.com – Sebagai ayah, Adreanus Lie Welkis sangat pedih kehilangan putri kesayangannya, Yuliana Apriani Lie Welkis alias Nona alias Nani (19). Apalagi putrinya yang dikenal baik, rajin dan patuh itu pergi dengan cara yang tragis.
Baca Juga:
“Dia anak keempat kami dari 8 bersaudara,” kata Adreanus membuka percakapan dengan digtara.com via handphone pada Jumat (21/5/2021) pagi.
Hadir di antara keluarga besar dengan kehidupan pas-pasan, Nani dikenal sebagai pribadi yang baik dan rajin. Ia selalu bisa diandalkan oleh orangtuanya.
“Nani sangat menyayangi kedua orang tuanya dan kakak adiknya. Kalau Nanny ada di rumah, dia selalu membantu mamanya,” kata Adreanus yang memendam sedih kala mengenang putrinya.
Beragam pekerjaan di rumah dilakukan Nani. Dari mulai mengangkat air, menyiram sayuran hingga mencari kayu bakar untuk kebutuhan memasak. Namun kini, Nani sudah tiada.
Sang ayah berkisah, pada Kamis (13/5/2021) Nani pamit kepada keluarganya untuk berangkat ke Kota Kupang.
“Pada Kamis lalu, Nani pamitan kepada mama, bapa juga kakak dan adik untuk berangkat ke Kupang menemui perusahan yang membutuhkan tenaga kerja,” kata Adreanus.
Alasan Nani kala itu, ada yang menawarkannya pekerjaan dengan gaji lumayan. Nani yang biasa hidup sederhana tertarik dengan upah yang ditawarkan sebesar Rp 1.250.000.
Harapannya, dari gaji itu Nani akan gunakan Rp250.000 untuk transportasi dan sisanya untuk makan dan membantu orang tua membangun rumah.
Mengantar Anaknya ke Travel
Nani sebenarnya meminta Adreanus untuk mengantarnya ke Kota Kupang. Namun sang ayah hanya bisa mengantar Nani ke lokasi mobil travel pada Kamis pukul 16:30 wita yang akan membawanya menuju Kota Kupang.
Dengan membawa beras dan pakaian dalam tas kecil, Nani pun kembali pamitan kepada ayahnya di terminal travel tersebut. Tak disangka itu menjadi pertemuan terakhir sang ayah dengan anak kesayangannya itu.
Sekira pukul 19.00 WIB, anaknya memberitahu sudah sampai di Kota Kupang diantar langsung oleh sopir travel sampai ke kos Jalan Bajawa kelurahan Fatululi, tempat kakaknya tinggal.
Keesokan harinya Nani sempat memberitahu akan bertemu orang yang menawarinya pekerjaan kepada keluarga. Dan dari informasi di kepolisian, pada Jumat (14/5/2021) sekitar pukul 14.00 Wita, Nani dijemput oleh orang yang tidak dikenal di dekat SPBU Eltari.
“Setelah itu anak saya tidak bisa dihubungi lagi,” tutur Adreanus.
Karena tidak ada kabar, pada Sabtu (15/5/2021) sekitar pukul 15:00 Wita, Adreanus bersama keluarga datang ke kos kakaknya di Jalan Bajawa, Kota Kupang. Mereka coba mencari informasi tentang keberadaan Nani, namun tidak berhasil menemukannya.
Karena itulah, sang ayah menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Noelmina. Adreanus lalu melapor anaknya yang hilang ke Polres Kupang Kota pada Sabtu (14/5/2021) sekitar pukul 17:30 wita.
Beberapa hari setelah laporan tersebut, Nani ditemukan. Gadis manis dan baik itu sudah tak bernyawa saat ditemukan warga di areal PT Dewimukti di Kelurahan Batakte, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT, Senin (17/5/2021) petang.
Kepergiannya yang tragis sangat memukul batin sang ayah, mama dan keluarganya.
“Perbuatan pelaku sangat sadis, tidak berperikemanusian!” ujar Adreanus.
“Keluarga sangat mengharapkan hukuman seberat-beratnya pada pelaku.”
Begitupun sang ayah coba tegar menerima dengan lapang dada kepergian putrinya itu. “Kami sangat mengharapkan dukungan doa untuk keluarga besar Welkis,” ujarnya.