Jumat, 19 April 2024

Kesaksian Mama Yosepa Warga Asli Kiwirok soal KKB Lamek Taplo, “Mereka Bakar Rumah dan Pukuli Orang”

- Jumat, 24 September 2021 05:27 WIB
Kesaksian Mama Yosepa Warga Asli Kiwirok soal KKB Lamek Taplo, “Mereka Bakar Rumah dan Pukuli Orang”

digtara.com – “Saya ini orang asli sana, sa lihat kelakuan OPM (KKB) itu kejam, bakar rumah-rumah dan pukuli orang-orang,” kata Mama Yosepa dengan nada terbata-bata menceritakan tragedi di distrik Kiwirok.

Baca Juga:

Mama Yosepa Taplo, 50 tahun, merupakan warga asli Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Ia menjadi saksi kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ngalum Kupel Pimpinan Lamek Taplo, pada 13 September 2021 lalu.

Mama Yosepa tak menyangka suasana Kiwirok yang selama ini damai berubah drastis menjadi mencekam. Rumah warga, fasilitas kesehatan hingga sekolah dibakar habis.

Ia sedih, kampung halamannya tak nyaman dihuni karena ulah KKB.

Mama Yosepa bercerita awal mula aksi kelompok bersenjata di Kiwirok. Seperti biasa, ia menemani Rospiani Purba, guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang telah lama bertugas di Distrik Kiwrok saat bekerja di rumah.

“Saya biasa menemani ibu guru Rospiani kerja di rumahnya, karena ibu Rospiani memiliki kios di rumahnya Kompleks SMP Kiwirok dan juga kerja membantu TNI membersihkan Pos Satgas Pampas Kiwirok,” tutur Mama Yosepa, melansir kabarpapua.com, Jumat (24/9/2021).

Tak lama kemudian, Mama Yosepa, Ibu Guru Rospiani dan keponakan Ibu Guru Rospiani yang berada di dalam rumah dikejutkan dengan sekolah yang telah di depan rumah dibakar. Mama Yosepa sempat panik melihat api yang melahap sekolah.

Belum lagi menyaksikan KKB melakukan penganiayaan terhadap warga. Hingga akhirnya Mama Yosepa memutuskan lari menyelamatkan diri bersama Ibu guru dan keponakannya menuju Pos Pamtas TNI.

“Saat itu kita bertiga ada di rumah, saya, mama Yosepa dan keponakan saya yang baru 3 bulan ditempatkan guru di Kiwirok, kami lari ke Pos TNI menyelamatkan diri, karena sekolah sudah dibakar dan rumah yang kami tempati berada di kompleks sekolah juga ikut dibakar,” sambung Rospiani Purba.

Rumah dan Kios Dijarah Sebelum Dibakar

Tak hanya Mama Yosepa, aksi KKB juga disaksikan guru Rospiani Purba. Saat itu, situasi sudah menjadi kacau. Seluruh kios dan rumah-rumah warga pendatang dijarah. Sedihnya, tidak hanya pria dewasa, ibu-ibu dan anak-anak ikut menjarah kemudian membakar rumah.

“Saat ini situasinya sangat mencekam dan ketakutan. Kami lari ke Pos TNI hanya dengan baju di badan, tidak bisa berpikir apa-apa, hanya ketakutan yang ada,” tutur Rospiani sembari bercerita suaminya baru turun belanja kebutuhan kios ke Jayapura seminggu sebelum kejadian.

Selama bertugas di Kiwirok, kata Guru Rospiani, situasi aman dan tidak pernah terjadi masalah sejak tahun 1999. Bahkan ia sampai membuka kios di kompleks SMP pada tahun 2018, karena situasi Kiwirok yang aman dan damai.

Baca Juga > Bangun Sinergitas dengan Media, Kodim 1709 Yawa Ajak Wartawan Diskusi
“Selama ini aman, tapi kali ini saya sangat shock, tidak pernah melihat kejadian seperti itu. Nyawa orang seperti tidak berharga dipukuli lalu ditendang ke jurang yang dalamnya sampai 500 meter,” ucap Rospiani sedih.

Guru Rospiani Purba Enggan Kembali ke Kiwirok

Guru Rospiani memastikan tidak akan kembali ke Kiwirok setelah melihat kekejaman KKB di wilayah tersebut. Bahkan, ia sangat bersyukur bisa berkumpul dengan keluarga di Jayapura. “Terima kasih TNI yang telah menyelamatkan kami hingga bisa bertemu suami, anak dan saudara di Jayapura,” tutupnya.

Tragedi Kiwirok masih menyisakan duka mendalam. Belasan tenaga kesehatan yang mengabdi di garda depan menjadi korban kekejaman KKB. Satu tenaga kesehatan meninggal akibat kekejaman kelompok bersenjata di wilayah tersebut.

Korban diketahui bernama Gabriela Melani (22). Perawat muda ini ditemukan di dalam jurang sedalam 300 meter. Berdasarkan kesaksian rekan sejawat, Gabriela dianiaya bersama dua perawat lainnya, bahkan ditelanjangi dan mengalami pelecehan seksual.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru