Rabu, 17 April 2024

Gara-gara Uang, Oknum Relawan di Batam Palsukan Sertifikat Vaksin Covd-19

- Sabtu, 17 Juli 2021 11:19 WIB
Gara-gara Uang, Oknum Relawan di Batam Palsukan Sertifikat Vaksin Covd-19

digtara.com – Jajaran Satreskrim Polresta Barelang dan Polsek Batam Kota, Kamis (15/7/2021) merilis mengenai sindikat pemalsu sertifikat vaksin Covid-19, yang terdiri dari enam pelaku dan dua laporan berbeda. Gara-gara Uang, Oknum Relawan di Batam Palsukan Sertifikat Vaksin Covd-19

Baca Juga:

Ironisnya adapun otak dari pemalsu surat vaksin bagi warga ini, dilakukan oleh relawan yang bertugas untuk memvalidasi data warga.

Untuk diketahui, adapun para tersangka diantaranya Leo Candra (26), Fuad M (23), Herman Pelabi (31), Rahmatullah Adnan (19), dan Rahmat Ramadhan (18) yang berhasil diamankan oleh Satreskrim Polresta Barelang di lokasi berbeda, setelah dilaporkan oleh Puskesmas Rempang Cate atas pemalsuan data penerima vaksin.

Sementara satu tersangka lain atas nama Alifathul Akbar (20), diamankan oleh jajaran Polsek Batam Kota setelah dilaporkan oleh Puskesmas Botania dengan kasus serupa pada, Senin (12/7/2021) lalu.

Ditemui di Mapolresta Barelang, Sabtu (17/7/2021), salah seorang tersangka oknum relawan Rahmatullah Adnan, mengaku bahwa memberanikan diri untuk memalsukan dokumen vaksinasi dikarenakan selalu didesak oleh temannya yang belum menerima vaksinasi dan sulit untuk mengurus sejumlah dokumen penting.

Mahasiswa Semester dua di UNP Sumatera Barat ini, bahkan mengaku belajar otodidak dalam merancang, hingga mencetak kartu keterangan vaksin yang serupa sangat mirip dengan kartu resmi.

“Kemauan saya sendiri setelah selaku diminta tolong oleh dia (Rahmad Ramadhan). Mencetak nya juga sendiri, gak belajar dari siapa-siapa bang,” ungkapnya.

Untuk nilai jual satu lembar kartu vaksin palsu tersebut, Rahmatullah mengaku dibandrol dengan harga Rp 200 ribu. Namun untuk harga jual dipasaran, ia juga mengaku tidak mengetahui harga pastinya.

“Karena yang mencari pembeli bukan saya. Saya hanya memasukkan data sesuai KTP pembeli saja. Udah 7 surat kalau yang saya sudah cetak,” sebutnya.

Hal senada juga dilontarkan Leo Chandra, yang merupakan salah satu relawan vaksinasi di Batam. Di mana dalam menjalankan aksinya, tersangka ini sengaja memilih untuk menyisipkan data pembeli, dalam vaksinasi massal yang sempat dilakukan oleh Puskesmas Rempang Cate di Sport Hall Tumenggung Abdul Jamal beberapa waktu lalu.

“Kami kan punya akses masuk nya ke sistem. Jadi saya input saja nama sesuai KTP ke dalam itu,” jelasnya.

Leo sendiri beralasan bahwa tergiur dengan uang yang akan didapatkan dari pemalsuan kartu vaksin. Dengan membanderol harga Rp 250 ribu per kartu, Leo sendiri mengakui telah mencetak 21 kartu vaksin palsu yang dijual kebanyakan bagi para pencari kerja.

“Mereka kan perlu kartu itu untuk dokumen saat melamar kerja. Saya hanya input data dan cetak, dua teman saya itu yang mencari pembeli,” paparnya.

Mengenai desain kartu palsu tersebut, Leo mengaku mempelajari dari desain kartu resmi yang dipegang oleh masyarakat penerima vaksin.

Kemudian draf desain tersebut diakuinya disimpan di komputer miliknya, untuk kemudian dimasukkan nama sesuai nama pembeli kartu vaksin palsu.

“Setelah masukkan nama pembeli ke sistem. Softcopy desain kartu itu saya pakai untuk cetak kartu nya. Semua sendiri saya lakukan,” ujar Leo.

Sebelumnya, menanggapi adanya kasus ini Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad juga mengaku prihatin mengenai oknum relawan yang menjadi sindikat pemalsu kartu vaksin.

Amsakar menerangkan bahwa keberadaan relawan di tengah pandemi ini sebenarnya sangat membantu, apalagi di saat Pemerintah Pusat tengah menggencarkan program vaksinasi.

“Saya harapkan para relawan dapat bekerja ikhlas dan dari hati. Dengan terungkapnya kasus ini, tentu akan semakin mencederai program pemberian vaksin gratis bagi masyarakat,” jelasnya saat ditemui di Pemko Batam, Jumat (16/7/2021).

Untuk itu, saat ini pihaknya mengaku akan membatasi akses bagi para relawan dalam membuka sistem penerima vaksin.

Serta akan melakukan seleksi dan meminta para relawan untuk menandatangani surat pernyataan, sebelum diberikan kewenangan dalam melakukan validasi data.

Mengenai keberadaan relawan sendiri, Amsakar mengaku bahwa para relawan datang dari berbagai elemen diantaranya adalah relawan dari PGRI, TNI-POLRI, Mahasiswa, dan Lingkungan Pemukiman.

Walau demikian, Amsakar juga mengaku bahwa tidak mengetahui apakah para relawan ini memiliki anggaran khusus saat menjalankan kewajibannya.

“Seingat saya tidak ada membahas anggaran bagi relawan,” tandasnya seperti dilansir dari suara.com—jaringan digtara.com.

[ya]  Gara-gara Uang, Oknum Relawan di Batam Palsukan Sertifikat Vaksin Covd-19

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru