Sabtu, 20 April 2024

Fakta Calon Pendeta di Batam Cabuli Anak di Bawah Umur, Kerap Selewengkan Bantuan

- Kamis, 09 September 2021 07:05 WIB
Fakta Calon Pendeta di Batam Cabuli Anak di Bawah Umur, Kerap Selewengkan Bantuan

digtara.com – Kasus tak senonoh dilakukan DS (27). Berkedok agama, sosok calon pendeta itu mencabuli korban yang bernaung di yayasan yang berdomisili di wilayah Bengkong, Kota Batam. Bahkan, bantuan terhadap yayasan kerap diselewengkan.

Baca Juga:

Hal ini terungkap, setelah kasus pencabulan terhadap 4 anak bawah umur yang dilakukan oleh calon pendeta sekaligus anak pemilik yayasan berinisial DS (27) itu mencuat.

“Menurut pengakuan dari keempat anak tersebut dengan jujur mereka mengatakan, bantuan dari para donatur berupa beras diduga dijual oleh mereka (pemilik yayasan). Selama ini bertahun-tahun, mereka hanya makan mie instan saja dan hanya perayaan hari-hari besar seperti ulang tahun makan lauk pauk berupa daging dan yang bergizi,” ungkap Koordinator Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (KKP-PMP) Kepri, Pastor Chrisanctus Paschalis Saturnus dan anggota KKP-PMP Leo Halawa, Kamis (9/9/2021).

Dijelaskan sosok yang akrab disapa Romo Paschal, yayasan itu sering dilihat oleh para donatur termasuk teman-teman dari kepolisian untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.

“Namun sangat disayangkan bantuan itu diduga malah tak tepat sasaran. Kita prihatin sekali dengan peristiwa ini, bantuan kemanusiaan yang seharusnya dan semestinya diberikan kepada anak-anak yayasan malah diduga disalah gunakan,” ujarnya melansir kabarbatam.com.

Ironisnya lagi, kata Leo, dengan jujur anak-anak korban pencabulan itu mengaku, uang hasil penjualan bantuan kemanusiaan dari para donatur untuk memperkaya diri seperti halnya dibelikan perhiasan berupa emas.

“Oleh karena itu, kepada teman-teman para donatur yang ingin membantu yayasan harus dipastikan bahwa bantuan tersebut sampai ke anak-anak kita. Jangan sampai, anak-anak kita di yayasan hanya tameng hidup saja, akan tetapi kami percaya tidak semua yayasan dan pihak yang mengelola yayasan berperilaku seperti itu,” jelas Leo.

Atas peristiwa ini, pihaknya meminta kepada Dinas Sosial Kota Batam beserta instansi terkait lainnya untuk mengawasi segala bentuk bantuan yang disalurkan kepada yayasan.

“Kami minta kepada Dinas Sosial Kota Batam untuk bersama-sama menjaga hal ini. Jangan sampai yayasan tertentu hanya dibuat untuk kepentingan oknum pengelola sendiri tanpa mempertimbangkan kesejahteraan anak-anak yayasan. Kalau bisa dari sisi peraturan daerah harus dibuat. Ketika masuk bantuan ke yayasan baik itu perorangan harus dilaporkan secara berkala kepada pemerintah supaya gampang menelusuri dugaan seperti ini,” pungkasnya.

Kronologi Kejadian

Diberitakan sebelumnya, seorang oknum calon pendeta berinisial DS (27) sekaligus anak pemilik salah satu yayasan di Bengkong, diamankan polisi karena diduga telah mencabuli empat orang anak di bawah umur.

Mirisnya, perbuatan cabul yang diduga dilakukan oleh pelaku inisial DS (27) telah berlangsung dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir dan kali ini baru terungkap.

Korban 4 orang. Dua orang diantaranya, berusia 17 tahun dan dua orang lagi berusia 15 tahun, serta 12 tahun.

Leo Halawa menuturkan, menurut pengakuan korban, peristiwa itu terjadi di salah satu yayasan panti asuhan di Bengkong.

“Korban mengaku bahwa telah dicabuli oleh seorang pria yang merupakan oknum calon pendeta berinisial DS (27),” ungkap Leo Halawa.

Dijelaskan Leo, puncaknya terjadi pada tanggal 23 Agustus 2021 sekira pukul 03.00 Wib, pelaku masuk ke dalam kamar korban melalui sebuah jendela.

“Pelaku melakukan aksinya yakni memegang kemaluan korban hingga membuat korban berteriak dan pas dihidupkan lampu, baru ketahuan bahwa oknum calon pendeta itu pelakunya,” ungkapnya.

Setelah pihaknya mendapatkan informasi tersebut, Leo Halawa selaku pendamping diberikan mandat oleh Romo Paschal untuk mengurus kepentingan hukum para korban.

“Pelaku DS (27) saat ini sudah diamankan. Kami sangat mengapresiasi kinerja Unit 6 Satreskrim Polresta Barelang. Masa depan anak-anak ini perlu sekali dipertimbangkan,” terang Leo.

Sementara itu, para korban yang merupakan anak dibawah umur berjumlah 4 orang, saat ini sudah diamankan disalah satu tempat untuk menjalani masa pemulihan psikis.

“Kita berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Tentu, sangat kita sayangkan sekali pelaku merupakan pemuka agama,” pungkasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru