Sabtu, 20 April 2024

Berawal dari Game Free Fire, Gadis di Bawah Umur Jadi Korban Kejahatan Seksual

Arie - Selasa, 30 November 2021 13:19 WIB
Berawal dari Game Free Fire, Gadis di Bawah Umur Jadi Korban Kejahatan Seksual

digtara.com – Sedang trennya game Free Fire di kalangan muda tanah air ternyata dimanfaatkan seseorang untuk melancarkan aksi kejahatan seksualnya. Berawal Game Free Fire

Baca Juga:

Seorang pria inisial S atau Reza (21) memanfaatkan game online Free Fire untuk menjaring calon korbannya. Lewat game inilah Reza berkenalan dengan korban lalu melakukan kejahatan seksual.

Kejahatan seksual melalui game Free Fire ini diungkap Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri. Polisi telah menangkap Reza, pria asal Kalimantan Timur.

Kasubdit V Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Pol Hutagaol menyebutkan ada 11 anak di bawah umur yang menjadi korban kejahatan seksual online tersangka Reza.

Baca: Patut Dicoba Nih! Free Fire Hadirkan Konten dan Misi Baru ‘Venom: Let There Be Carnage’

“Tersangka S melakukan kejahatan seksual anak dengan memanfaatkan salah satu game “online free fire”, di mana sasarannya adalah anak perempuan di bawah umur,” kata Hutagaol di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021), melansir suara.com.

Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Orang tua korban yang melapor berada di Papua.

Orang tua korban melaporkan adanya konten pornografi di ponsel milik anaknya serta adanya percakapan asusila melalui pesan instan “Whatsapp” yang dilakukan tersangka S, teman game “online” korban.

Kemudian laporan tersebut ditindaklanjuti KPAI dengan membuat laporan ke Bareskrim Polri pada 22 September 2021.

Dittipidsiber Bareskrim Polri melakukan penelusuran hingga keberadaan S diketahui berada di wilayah Kalimantan Timur.

“Jadi modus operandinya, tersangka bermain game bersama dan mengiming-imingi akan memberikan ‘diamond’ korban,” kata Hutagaol.

Diamond atau DM alat tukar premium yang berfungsi mengoptimalkan tampilan dan performa pemain game “online free fire” yang bisa digunakan untuk membeli karakter, memperkuat senjata, dan mendapatkan item eksklusif.

Tersangka menjanjikan memberikan 500-600 diamond, di mana harga satu diamond dibeli menggunakan pulsa senilai Rp100 ribu.

Karena bujuk rayu tersangka, kata Hutagaol, korban tertarik kemudian bertukar nomor “Whatsapp”.

“Kemudian tersangka mengirimkan video pornonya kepada korban dan meminta korban mengirimkan foto dan video pornonya,” ungkap Hutagaol.

Tidak hanya itu, tersangka memaksa korban untuk mau diajak video call sex (VCS) melalui aplikasi “Whatsapp”.

Korban yang menolak diancam oleh tersangka akan dihapus akun game “online” miliknya sehingga korban menuruti keinginan tersangka.

“Jadi anak-anak itu menjadi korban dari tersangka, dengan janji diberikan diamond, lalu mengirimkan video VCS kepada tersangka,” ujar Hutagaol.

Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan tiga pasal, yakni Pasal 82 Jo Pasal 76 E Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi undang-undang; dan/atau Pasal 29 Jo Pasal 4 ayat (1); dan/atau Pasal 37 Undang-Undang Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi; dan/atau Pasal 45 ayat (1) 3o Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Di antara ketiga pasal ini, ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp5 miliar menanti tersangka bila terbukti melanggar Pasal 82 Jo Pasal 76 E.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menyebutkan pengungkapan kasus kejahatan seksual daring terhadap anak menjadi peringatan bagi semua pihak, terutama para orang tua.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerjasama digtara.com dengan suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggungjawab suara.com.

Berawal dari Game Free Fire, Gadis di Bawah Umur Jadi Korban Kejahatan Seksual

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru