Sabtu, 20 April 2024

Kunjungi Pulau Nias, Muhadjir: Sekolah di Zona Hijau Sudah Bisa Tatap Muka

- Kamis, 18 Maret 2021 03:30 WIB
Kunjungi Pulau Nias, Muhadjir: Sekolah di Zona Hijau Sudah Bisa Tatap Muka

digtara.com – Pemerintah sudah membuka keran bagi sekolah di zona hijau dan kuning untuk menggelar kegiatan belajar tatap muka. Penegasan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat melakukan kunjungan ke Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara.

Baca Juga:

Di wilayah tersebut, proses belajar mengajar tatap muka telah dilakukan, Muhadjir pun ingin wilayah lain melakukan keputusan serupa.

“Saya juga sarankan wilayah zona hijau dan kuning seperti di Kepulauan Nias ini sudah harus ada proses belajar mengajar. Jangan ikut-ikutan yang lain yang memang posisinya berada di status zona merah,” kata Muhadjir melalui keterangan tertulis, Kamis (18/3/2021).

Dimulainya kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di wilayah yang jauh dari ibukota, seperti Kepulauan Nias, kata Muhadjir, bisa menjadi kesempatan untuk mengejar ketertinggalan berkaitan dengan pembelajaran dari kota-kota besar.

“Justru kesempatan sekarang bagi wilayah yang tertinggal seperti Kepulauan Nias ini untuk mengejar siswa-siswa yang berada di kota yang lebih terdepan,” kata dia.

Namun seperti halnya di Kota Gunungsitoli dan Kepulauan Nias, pelaksanaan belajar tatap muka harus mematuhi protokol kesehatan. Kewajiban menggunakan masker bagi murid dan guru, serta diterapkannya sistem shift untuk menerapkan jaga jarak antar murid.

“Saya lihat sudah bagus sekali. Mematuhi protokol kesehatan, kemudian dibikin shift masuk sekolahnya,” kata dia.

Di wilayah Kota Gunungsitoli sendiri, per 16 Maret jumlah kasus Covid-19 sejak awal masuknya kasus pada Juni 2020 berjumlah 694 kasus, dengan rincian 17 kematian dan sembuh 677 kasus. Saat ini diketahui tidak ada kasus aktif.

Muhadjir juga melakukan dialog sengan petugas tracer di kantor Walikota Gunungsitoli. Dari laporan para dokter petugas tracing Covid-19 Muhadjir mengetahui bahwa masyarakat masih banyak yang bandel dan menolak untuk dilakukan tracing oleh petugas.

Kasus penolakan terhadap petugas tracer memang masih sering terjadi di masyarakat. Karena itu, dia meminta agar pihak satgas petugas tracer bekerja sama dengan RT/RW bersama Babinsa dan Babinkamtibmas untuk menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang Covid-19.

“Kalau kita melakukan edukasi pendidikan sosialisasi kepada masyarakat secara luas itu pelan-pelan nanti akan diterima kepada masyarakat. Karena itu saya mohon juga kepada pihak Pemerintah Kota untuk melakukan sosialisasi dan edukasi tentang Covid-19,” ujarnya.

“Ini mohon betul-betul dikobarkan agar masyarakat sadar betul Covid-19 ini nyata dan berbahaya. Covid ini sangat berbahaya terutama untuk lansia dan yang memiliki komorbid (penyakit penyerta),” lanjutnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru