Kamis, 18 April 2024

3 Arahan Presiden Soal Percepatan Pengurangan Tuberkulosis

Arie - Selasa, 21 Juli 2020 23:20 WIB
3 Arahan Presiden Soal Percepatan Pengurangan Tuberkulosis

digtara.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa Indonesia masuk ranking ketiga kasus penderita Tuberkulosis (TBC) tertinggi di dunia, setelah India dan China. 3 Arahan Presiden Soal Percepatan Pengurangan Tuberkulosis

Baca Juga:

“Tuberkulosis merupakan salah satu dari 10 penyakit menular yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia. Lebih besar dibandingkan HIV/AIDS setiap tahunnya,” ujar Presiden Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) terkait Percepatan Penanganan Tuberkulosis di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Indonesia, menurut Presiden, berdasarkan data tahun 2017 sebanyak 116.000 meninggal karena TBC dan 2018 sejumlah 98.000 orang. Ia menambahkan bahwa perlu diketahui dan diwaspadai 75% pasien TBC adalah kelompok produktif, artinya di usia-usia produktif 15 sampai 55.

Untuk itu, Pemerintah memiliki target pengurangan pada tahun 2030 ini menuju ke bebas Tuberkolosis.

Untuk itu, Presiden memberikan arahan sebagai berikut:

Pertama, Pelacakan secara agresif untuk menemukan penderita TBC sehingga dapat menumpang proses pencarian untuk Covid-19. “Kita harus tahu bahwa 845 penduduk penderita TBC dan yang ternotifikasi baru 562 ribu, sehingga yang belum terlaporkan masih kurang lebih 33%. Ini hati-hati,” ujar Presiden.

Baca: Presiden Keluarkan Perpres Tentang Tata Cara Pelaksanaan Paten

Kedua, Layanan diagnostik maupun pengobatan TBC harus terus tetap berlangsung diobati sampai sembuh, mulai stok obat-obatan juga dipastikan harus tersedia.

“Kalau perlu memang butuh Perpres atau Permen segera terbitkan sehingga prinsip kita sejak awal; temukan, obati, dan sembuh itu betul-betul bisa kita laksanakan,” kata Presiden seraya menambahkan sebagaimana penyelesaian Covid-19.

Ketiga, Upaya pencegahan, preventif, dan promotif untuk mengatasi TBC ini betul-betul harus lintas sektor, termasuk dari sisi infrastruktur.

Baca: Presiden Jokowi Bantu Modal Rp2,4 Juta untuk 12 Juta Pengusaha UKM

“Semuanya harus dikerjakan terutama untuk tempat tinggal atau rumah yang lembab, kurang cahaya matahari, tanpa ventilasi. Terutama ini tempat-tempat yang padat ini perlu, kepadatan lingkungan,” ujarnya.

Hal ini, menurut Presiden, betul-betul sangat berpengaruh terhadap penularan antar individu sehingga bukan hanya di Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial tetapi juga Kementerian PUPR harus dilibatkan dalam pengurangan TBC.

Pada bagian akhir, Presiden sampaikan kemungkinan untuk mencari pasien TBC bersamaan dengan Covid-19. “Kendaraannya sama, kita bisa menyelesaikan 2 hal yang penting bagi kesehatan rakyat kita. Kalau itu bisa, saya kira akan mempercepat,” pungkas Presiden.

3 Arahan Presiden Soal Percepatan Pengurangan Tuberkulosis

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru