Guru Besar USU Dituding Rasis, Wakil Rektor: Akan Kami Tinjau dari Sisi Etika
digtara.com – Puluhan massa Ikatan Mahasiswa Papua (IMP) Sumut melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak Guru Besar USU yang bertindak rasisme di media sosial, di depan kantor Biro Rektorat USU, Selasa (2/2/2021). Guru Besar USU Dituding Rasis
Baca Juga:
Usai aksi ini digelar, pihak rektorat USU yang diwakili oleh Wakil Rektor V, Luhut Sihombing melakukan dialog di halaman belakang Biro Rektorat USU, pukul 13.00 Wib.
Hasilnya, Luhut sampaikan akan mengaitkan terlebih dahulu soal dugaan perkataan rasisme Guru besar USU pada aturan yang ada, seperti etika akademik.
“Masukan dari dua belah pihak tadi sudah kita terima. Nanti akan kita lihat dulu keterkaitan kata rasial itu dengan aturan aturan yang ada. Terpenting, kita niat menyelesaikan ini dan tidak boleh berlarut – larut,” jelasnya kepada digtara.com saat diwawancara di halaman belakang Biro Rektorat USU.
Dikatakannya, pihak rektorat sudah mencoba untuk mempertemukan kedua pihak, yakni Prof Yusuf L Henuk dan IMP Sumut. Sehingga pihaknya dapat gambaran apa yang diinginkan, terkhususnya Prof Henuk.
Baca: Respons Kematian George Floyd, Nike Rilis Kampanye Anti-Rasisme
“Karena beliau kan sebenarnya masih baru pindah dari univ Cendana Kupang 2016. Jadi kami belum memahami karakternya,” ungkapnya.
Luhut menjelaskan di dalam etika akademik ada yang disebut dengan etika bermasyarakat. Sehingga mengharuskan kaum terdidik untuk menghargai perbedaan RAS.
Saat ditanya apakah akan dibentuk tim penelusuran dan masuk ke komisi etik, ia jawab normatifnya seharusnya seperti itu.
“Namun harus ada laporan terlebih dahulu. Tapi kalau soal apakah akan dicopot jika bermasalah nanti, kita lihat aturannya dulu,” ungkapnya.
“Setahu saya belum ada kasus yang seperti ini sebelumnya. Tapi ya semoga lah segera selesai,” tutupnya.
Guru Besar USU Dituding Rasis, Wakil Rektor: Akan Kami Tinjau dari Sisi Etika