Sabtu, 20 April 2024

Dialog Rasisme Diwarnai Adu Mulut, Mahasiswa Papua: Kalau Perang Etnis Terjadi Siapa Tanggungjawab?

- Selasa, 02 Februari 2021 11:05 WIB
Dialog Rasisme Diwarnai Adu Mulut, Mahasiswa Papua: Kalau Perang Etnis Terjadi Siapa Tanggungjawab?

digtara.com – Puluhan massa Ikatan Mahasiswa Papua (IMP) Sumut melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak Guru Besar USU yang bertindak rasisme di media sosial, di depan kantor Biro Rektorat USU, Selasa (2/2/2021). Dialog Rasisme

Baca Juga:

Usai aksi ini digelar, rektorat USU yang diwakili oleh Wakil Rektor V, Luhut Sihombing melakukan dialog di halaman belakang Biro Rektorat USU, pukul 13.00 Wib.

Dialog ini pun dihadiri oleh Guru Besar USU yang dituding rasis, Yusuf L Henuk, serta puluhan anggota IMP.

Amatan digtara.com, saat diskusi berlangsung sempat terjadi adu mulut antara mahasiswa asal Papua dengan Guru Besar USU tersebut.

“Memang harga diri bapak pasti terluka karena menyandang gelar profesor. Saya akui itu, tetapi kalau bisa, bapak harus minta maaf. Karena orang Papua itu tidak bodoh semua. Tetapi kalau bapak bilang semua orang Papua bodoh, ya terimakasih,” jelas salah satu anggota IMP Sumut, Ince.

“Minta maaflah secara pribadi ke IMP Sumut yang kuliah di USU sebagai anak-anak bapak sendiri,” tambahnya.

Baca: Dituding Rasis oleh Mahasiswa Papua, Guru Besar USU Tak Mau Minta Maaf

Ditepis

Saran itu pun kemudian ditepis oleh Henuk. Pasalnya, kata ‘orang Papua semua bodoh’ yang ia tuliskan di Twitter bukan dimaksudkan kepada seluruh orang Papua.

Melainkan dikhususkan kepada orang Papua yang mendukung Veronica Coman (Aktivis yang sepakat dengan Gerakan Papua Merdeka).

Henuk pun menyuruh IMP Sumut jangan mengambil sepenggal kata-kata bodoh yang ada di Twitternya. Pasalnya, ada latarbelakang lain di balik kata-kata tersebut.

“Makanya coba kamu aktif di Twitter dulu. Supaya kamu paham alasan saya mengutarakan hal itu,” pungkasnya.

Argumen Henuk kemudian dibantah lagi oleh anggota IMP Sumut lainnya yakni Marco. Ia menuding bahwa seharusnya Guru Besar USU tahu bagaimana orang Timur bersosial media.

Dikatakannya, kata-kata semua orang Papua bodoh di Twitter Henuk tidak memuat keterangan hanya untuk orang Papua tidak pro kemerdekaan NKRI.

“Melainkan semua orang Papua bodoh saja. Maka dari itu, bapak harus minta maaf karena ini dapat menimbulkan perang etnis. Karena di Papua itu banyak orang NTT,” jawabnya tegas.

Henuk pun kembali membantah. Dikatakannya jika ingin berdebat soal kalimat yang diutarakannya di Twitter maka harus memanggil ahli bahasa. Agar pembahasan berlangsung lebih fair.

Baca: Akun Guru Besar USU Hina SBY, Demokrat Timbang ke Ranah Hukum

“Kalau mau berdebat tentang itu, nanti di pengadilan atau ke Polda Sumut panggil ahli bahasa. Jadi kamu jangan interpretasi bilang saya salah. Saya tidak mau,” pungkasnya.

Diujung pembicaraan, Ince kembali angkat bicara bahwa permintaan terakhir dari dirinya secara pribadi, Henuk punya hati nurani ke depannya untuk meminta maaf.

“Permintaan terakhir, jika bapak punya hati nurani dikemudian hari, setelah beberapa bulan, boleh lah minta maaf karena itu menyangkut harga diri kami orang Papua,” harapnya.

Perkataan itu ditambahi oleh anggota IMP Sumut lainnya, Yohana bahwa Guru Besar USU sudah menjadi perusak di Indonesia. Maka dari itu, dirinya tidak ingin ada profesor di USU yang rasis.

“Saya mau dia (Henuk) tidak ngajar di sini lagi,” ungkapnya.

“Kau pidah ke Papua baru saya pindah ke NTT,” balas Henuk.

Menutup dialog, Luhut Sihombing menjelaskan bahwa sangat menghargai kehadiran mahasiswa Papua dan Prof Yusuf L Henuk dalam dialog tersebut.

“Jadi yang pertama mesti ditangkap bahwa Prof Henuk tidak bermaksud mengatakan itu ke seluruh mahasiswa Papua. Tapi itu pun nanti akan kita dalami lagi. Apapun yang kita dapatkan hari ini merupakan langkah awal untuk meluruskan ini ke depan,” katanya.

“Meskipun saya yakin masih ada yang mengganjal di benak mahasiswa. Itu pasti karena tidak mungkin selesai dalam sekali pertemuan ini. Demikian saya kira pertemuan kita hari ini ada sedikit benang merahnya,” tutupnya.

Dialog Rasisme Diwarnai Adu Mulut, Mahasiswa Papua: Kalau Perang Etnis Terjadi Siapa Tanggungjawab?

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
USU
Berita Terkait
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Australia

Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Australia

Merajut Kolaborasi Budaya dan Pendidikan: UWM dan Yunus Emre Enstitusu

Merajut Kolaborasi Budaya dan Pendidikan: UWM dan Yunus Emre Enstitusu

SMA Kristen Mercusuar Kupang Juara YOI BNPT-FKPT

SMA Kristen Mercusuar Kupang Juara YOI BNPT-FKPT

Usulan Pj. Bupati Langkat sebanyak 1500 Formasi CPNS & PPPK TA 2024 telah Disetujui

Usulan Pj. Bupati Langkat sebanyak 1500 Formasi CPNS & PPPK TA 2024 telah Disetujui

Anggota Brimob dan Istri di Maumere Bangun Rumah Belajar bagi Anak Dusun

Anggota Brimob dan Istri di Maumere Bangun Rumah Belajar bagi Anak Dusun

Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi Datang dari Ibukota Kerahkan Pasukan Serbu Dusun Tangkil

Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi Datang dari Ibukota Kerahkan Pasukan Serbu Dusun Tangkil

Komentar
Berita Terbaru