Wisatawan akan Naik Kapal Pesiar Keliling Pulau Samosir
Digtara.com | TOBASA – Keseriusan pemerintah membangun objek wisata Danau Toba terlihat dari kepedulian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang tengah menggenjot pengerjaan proyek waterfront city atau penataan kawasan tepi danau, serta pembangunan Jembatan Tano Ponggol sebagai ikon wisata di kawasan Danau Toba dan Pulau Samosir.
Baca Juga:
Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan nantinya penataan ini akan memungkinkan wisata keliling Danau Toba dan Pulau Samosir secara penuh, dengan menggunakan kapal pesiar.
“Tanah Ponggol ini aslinya 25 meter dengan jembatan, dan ini menghubungkan Pulau Samosir dan Pulau Sumatera. Ini kan enggak bisa lewat perahu,” kata Basuki di wilayah Pangururan, Samosir, Sumatera Utara.
“Maka akan kita coba lebarkan 80 meter, dasarnya kita dalam kan, dan jembatannya juga akan kita bikin supaya kapal pesiar juga bisa keliling Pulau Samosir secara penuh,” ujarnya lagi.
Dia mengatakan saat ini pengerjaan proyek sudah mencapai sekitar 74 persen, sehingga dia pun optimis akan rampung di akhir tahun 2019 mendatang. Dalam penyelesaian jembatan Tano Ponggol yang menghubungkan Sumatera Utara dengan Pulau Samosir itu.
“Bahwa masih ada sejumlah kajian yang harus dilakukan bersama Kementerian Perhubungan terkait tinggi jembatan tersebut,” ungkapnya.
“Jembatannya sedang kita diskusikan dengan Menteri Perhubungan, mengenai berapa ketinggian yang optimal. Karena kalau terlalu tinggi mahal, dan kalau terlalu pendek kapal enggak bisa lewat. Jadi kita cari yang optimal berapa. Bisa 10 meter, 15 meter, atau berapa,” paparnya.
Seperti diketahui, Jembatan Tano Ponggol sepanjang 450 meter dibangun untuk menggantikan jembatan lama, dan akan menjadi ikon wisata baru Danau Toba dengan desain yang artistik. Di mana bagian bawah jembatan itu nantinya akan dapat dilewati kapal wisata dan pesiar, sehingga harus dilakukan pelebaran dan pendalaman alur oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II.