Warga Pesisir Pantai Kota Bandarlampung Mengungsi ke Kantor Gubernur
Minggu, 23 Desember 2018 11:01
digtara.com | LAMPUNG – Warga pesisir pantai Kota Bandarlampung berbondong-bondong menuju lokasi pengungsian di kantor Gubernur Lampung pada Ahad pagi, 23 Desember 2018 pascaterjadinya tsunami selat Sunda semalam.
Berdasarkan pantauan Antara, warga masih terus berdatangan. Mereka tampak membawa barang-barang kebutuhannya seperti kasur, selimut, bantal dan pakaian ganti selama berada di posko pengungsian.
Sekretaris Daerah Lampung, Hamartoni Ahadis meminta masyarakat tetap waspada. Masyarakat juga diminta jangan mudah percaya atas isu-isu yang menyebutkan akan adanya tsunami di daerah pesisir pantai. “Jangan mudah terpercaya bila ada yang mengatakan tsunami akan terjadi. Tetapi harus tetap waspada dan berhati-hati bila terjadi gelombang tinggi susulan,” ujarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat ada tujuh orang warga Lampung yang meninggal dan 89 luka-luka. Lampung menjadi salah satu daerah terdampak oleh tsunami Selat Sunda yang terjadi Sabtu malam sekitar pukul 21.27 WIB.
Kepala BPBD Lampung Selatan I Ketut Sukerta mengatakan dampak terparah terjadi di empat kecamatan Lampung Selatan, yakni Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo dan Katibung. Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap korban.
Ia menjelaskan BPBD Lampung Selatan, sejak tadi malam hingga sekarang terus mencari dan mengevakusi korban. “Fokus kita diempat kecamatan tersebut,” kata dia.
Selain di Lampung, BNPB mencatat korban tewas ada di Kabupaten Pandeglang sebanyak 33 orang dan Kabupaten Serang sebanyak 3 orang. Tsunami Selat Sunda juga menyebabkan sebanyak 584 orang luka-luka dan dua orang hilang.
BNPB menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai saat ini. BMKG dan Badan Geologi masih melakukan kajian untuk memastikan penyebab tsunami selat Sunda dan kemungkinan susulannya.