Walikota Ambon Bentuk Tim Sosialisasi Penutupan Lokalisasi Tanjung Batumerah
digtara.com | AMBON – Pemerintah Kota Ambon akan menutup lokalisasi prostitusi Tanjung Batumerah yang berlokasi di Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Baca Juga:
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan, untuk upaya penutupan itu, perlu dilakukan persiapan terlebih dahulu. Termasuk sosialisasi kepada masyarakat di kawasan lokalisasi tersebut.
Untuk itu, Pemerintah Kota Ambon kini telah membentuk tim sosialisasi penutupan lokalisasi tanjung Batu Merah setelah mendapat persetujuan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Ambon dan TNI/Polri.
“Tim sosialisasi yang dibentuk terdiri dari unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tokoh agama, masyarakat dan aparat keamanan baik TNI maupun Polri,”sebut Richard, Rabu (19/6/2019)
Kata Richard, setelah tim dibentuk, langkah pertama yang akan dilakukan yakni melakukan sosialisasi dan inventarisir data serta solusi bagi para pekerja di lokalisasi tersebut.
Pemerintah Kota berinisiatif untuk melakukan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat sekitar, dan yang tidak memeiliki KTP Ambon akan kembalikan ke daerah asal.
“Sebelumnya kita akan melalukan inventarisir masyarakat sekitar yang berdampak langsung ke lokalisasi tanjung Batu Merah,” katanya.
Richard mengaku, para pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi tanjung Batumerah itu umumnya bukan warga kota Ambon tetapi pendatang dari berbagai daerah diluar Maluku.
Untuk itu, langkah yang akan ditempuh yakni proses pemulangan ke daerah asal masing-masing, kemudian selanjutnya dilakukan penutupan lokalisasi. Kendati demikian, yang menjadi masalah jika ditutup, tetap harus dalam pengawasan seluruh pihak.
“Jika tidak dilakukan pengawasan bisa saja mereka kembali ke Ambon lalu praktek di kos-kosan atau lokasi lain itu jauh lebih bahaya,” tuturnya.
Menurutnya, dukungan penutupan lokalisasi datang dari MUI kota Ambon, karena bukan hanya keinginan umat muslim, namun juga seluruh umat beragama di Kota Ambon.
Tak hanya menutup lokalisasi saja, namun pemerintah Kota Ambon juga akan melakukan pendampingan bagi sejumlah PSK yang positif terinveksi Human Immunodeficiency Virus (HIV).
“Kita selain melakukan pendampingan untuk pengobatan, tetapi juga akan menyurati pemerintah daerah agar psk yang terinveksi HIV untuk terus melakukan pendampingan,” Jelasnya.
[AS]