Kamis, 25 April 2024

Survei Membuktikan ! Golput di Pilpres 2019 Paling Rendah

Redaksi - Jumat, 03 Mei 2019 02:55 WIB
Survei Membuktikan ! Golput di Pilpres 2019 Paling Rendah

Digatara.com | MEDAN – Survei membuktikan jumlah yang tidak menggunakan hak pilih atau golput di Pilpres 2019 paling rendah sejak Pilpres tahun 2004, menurut Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Baca Juga:

Berdasarkan hitung cepat LSI dengan 100% sampel, data golput pada Pilpres 2019 mencapai 19,24%. Angka tersebut melawan tren golput yang terus naik sejak pemilihan umum pascareformasi.

Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), tingkat golput 23,30% pada Pilpres 2004, 27,45% pada 2009, dan 30,42% pada 2014.

Data golput dalam sigi LSI diperoleh dari 100% dikurangi tingkat partisipasi pemilih atau voters turnout di pilpres berdasarkan hitung cepat, yaitu 80,76%.

Peneliti LSI, Adrian Sopa, menjelaskan bahwa salah satu faktor yang membantu meningkatkan partisipasi pemilih ialah mobilisasi para pendukung yang semakin gencar di akhir masa kampanye, yang mana kedua pasangan calon menekankan bahwa satu suara bisa membuat perbedaan.

Faktor lainnya ialah meningkatnya partisipasi kelompok minoritas non-Muslim akibat gerakan 212.

Gerakan ini gencar menyuarakan kepada kaum Muslim agar tidak memilih pemimpin non-Muslim dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017, dan berada di balik upaya yang berhasil memenjarakan Basuki Tjahaja Purnama, yang saat itu menjabat gubernur DKI Jakarta, atas dakwaan penistaan agama.

Pada periode pemilu kali ini, mayoritas simpatisan gerakan tersebut mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Terlihat di dukungan yang ada minoritas ini ke Jokowi, tetapi di PA 212 atau FPI lebih terhadap Prabowo sehingga kekhawatiran dari mereka, kalau misalnya mereka pergi tanpa nyoblos dulu nanti kelompok 212 yang akan memenangkan pertarungan ini,” kata Adrian.

Pengaruh suara dari kelompok minoritas ini, menurut Adrian, signifikan mengingat basis mereka sekitar 10%; sementara selisih perolehan suara Jokowi-Ma`ruf dan Prabowo-Sandiaga diperkirakan sekitar 11% atau 17 juta suara.

“Terlebih, ketika kita lihat data yang ada, hampir 80% kelompok minoritas ini dukungannya ke Jokowi, sehingga kalau mereka tidak datang (ke TPS) suara terhadap Jokowi akan tergerus. Memang tidak sampai mengalahkan Jokowi, tapi akan membuat selisihnya menjadi sangat tipis,” imbuh Adrian.

Hasil sigi LSI menunjukkan Jokowi-Ma`ruf menang telak di basis suara kelompok minoritas non-Muslim yaitu Bali, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Barat.

Sementara Prabowo-Sandiaga menang telak di basis suara pemilih Muslim: Jawa Barat, Banten, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Aceh, dan Riau.

Hitung cepat LSI menemukan jumlah golput di pemilihan legislatif (pileg) jumlahnya lebih besar dari pilpres, yaitu 29,68%.

Adrian Sopa menyebut ini sebagai akibat pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang diadakan serentak.

Menurut Adrian, masyarakat menganggap pilpres lebih penting, dan tidak terlalu memperhatikan siapa caleg yang bersaing.

“Termasuk porsi peliputan media juga tidak terlalu banyak terhadap pileg, kemudian orang juga tidak terlalu mengenal calon-calonnya,” imbuh Adrian.

Angka golput menurun di hadapan gerakan yang mengajak masyarakat untuk tidak memilih pada pemilu kali ini.

Golput bisa dilacak sampai era orde baru, dan gerakan ini selalu ada di setiap periode pemilu, tapi belakangan gaungnya semakin besar berkat perkembangan teknologi. Di dunia maya, ajakan untuk golput menyebar salah satunya dengan tagar #SayaGolput.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
KPU Tak Tayangkan Real Count di Sirekap, Panik Data Kacau?

KPU Tak Tayangkan Real Count di Sirekap, Panik Data Kacau?

Hasil Quick Count Unggulkan Prabowo-Gibran, Begini Komentar TKD AMIN Sumut

Hasil Quick Count Unggulkan Prabowo-Gibran, Begini Komentar TKD AMIN Sumut

Adu Kuat Pengusaha Tambang Pendukung Tiga Capres-Cawapres, Siapa Saja?

Adu Kuat Pengusaha Tambang Pendukung Tiga Capres-Cawapres, Siapa Saja?

Operasional Pintu Tol Kisaran Siap Digunakan Sebelum Pilpres 2024

Operasional Pintu Tol Kisaran Siap Digunakan Sebelum Pilpres 2024

Nekat! Timnas AMIN Segera Laporkan Jokowi ke Bawaslu

Nekat! Timnas AMIN Segera Laporkan Jokowi ke Bawaslu

Capres Prabowo: Ibarat Sepak Bola, Koalisi Indonesia Maju Itu Timnya Jokowi

Capres Prabowo: Ibarat Sepak Bola, Koalisi Indonesia Maju Itu Timnya Jokowi

Komentar
Berita Terbaru