Soal Polemik Wisata Halal, Gubsu Diminta Fokus ke Masalah Lain
Digtara.com | MEDAN – Gubernur Sumatera Utara diminta untuk fokus ke masalah-masalah lain yang lebih mendesak ketimbang membangun wacana wisata halal yang malah menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
Baca Juga:
Ketua DPP Partai Nasdem Martin Manurung mengatakan, dirinya menyayangkan isu-isu yang berkaitan dengan keyakinan agama dibawa ke ranah publik, seperti wacana tentang wisata halal di kawasan Danau Toba.
“Halal dan haram itu kan persoalan keyakinan individu. Hal-hal seperti itu harusnya tidak usah dibawa ke dalam ranah publik karena akan jadi problematik,” ujarnya, Selasa (3/9/2019).
Dia memandang lebih baik Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi memfokuskan kebijakannya untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial yang lebih mendesak.
Seperti maraknya penyalahgunaan narkoba, masih tingginya angka kemiskinan, makin rendahnya kualitas pendidikan, atau masalah stunting yang masih banyak terjadi di Sumut.
“Persoalan di Sumut bukan persoalan wisata halal. Jangan habis energi kita memperdebatkan hal yang tidak perlu. Kita berdebat soal yang tidak pokok,” katanya.
Kalaupun Gubsu ingin mengimplementasikan konsep wisata halal, lanjut Martin, pembahasan wacana itu sebaiknya dilakukan dalam rapat tertutup bersama dengan kepala daerah sekawasan Danau Toba dan tokoh-tokoh masyarakat.
Tidak dibawa ke ranah publik dalam wacana diskusi terbuka sehingga menjadi polemik karena secara logika, bila ada wisata halal berarti ada pula wisata haram. Inilah yang menjadi problematik.
“Apabila ada wisata halal, berarti ada wisata haram. Siapa yang menyediakan wisata haram itu? tanyanya.
Halal atau haram, ujar dia, adalah urusan keyakinan masing-masing, urusan individu dengan Tuhannya, sehingga jika dibawa ke ranah publik maka akan memicu perdebatan.
Kemarin, massa Aliansi Mahasiswa Peduli Danau Toba (AMPDT) memerotes wacana wisata halal di Danau Toba dengan berdemonstrasi ke kantor Gubernur.
Mereka menilai konsep itu rentan membuat masyarakat antaraagama yang selama ini hidup berdampingan dengan harmonis di kawasan Danau Toba, menjadi terusik.
Mereka menyarankan agar Gubsu lebih fokus menjaga kelestarian Danau Toba dari tindakan-tindakan perusakan dan pencemaran. Khususnya menindak perusahaan-perusahaan yang selama ini diduga kuat menyebabkan pencemaran air dan perusakan lingkungan Danau Toba.[win]