Rencana Pembukaan Kebun Nenas dan Pisang Dikritik Masyarakat Madina
Digtara.com | MADINA – Bupati Mandailing Natal Drs Dahlan Hasan Nasution beberkan rencana pembukaan kebun nenas dan pisang seluas 50.000 hektar di hadapan ribuan Masyarakat, pada acara karnaval budaya yang di selenggarakan di sepanjang jalan Protokol Panyabungan.
Baca Juga:
Bupati untuk rencana pembukaan kebun nenas dan pisang menuai kritik dari berbagai kalangan masyarakat Madina. Pernyataan pembukaan kebun tersebut, setelah barisan pawai karnaval Dinas Pertanian dan Peternakan melintasi panggung kehormatan dan membagikan sajian nenas kepada para pejabat yang ada di pentas kehormatan.
Kritikan yang di sampaikan Sulhan Nasution melalui akun Facebook, yang juga pemerhati pertanian, berdomisili di Kecamatan Siabu, Mandailing Natal mengatakan jangan jual nama dan profesi kami kaum tani daerah Madina yang pada akhirnya hanya dusta belaka dilapangan rentan korupsi.
“Tak habis pikir saya model kadis pertanian kabupaten Mandailing Natal ini program penanaman nanas dan pisang seluas 50.000 hektar, Sementara luas kabupaten mandailing natal hanya 6.620,70 km2,” ungkapnya.
“Kalian pikir rakyat dan kaum petani di daerah ini goblok dan haus bantuan, mikirlah jadi pejabat jagan selalu melancarkan angan dan mimpi terlalu tinggi,” ungkapnya.
Dimanalah areal dan tempat atau lahannya sekalipun di 13 kecamatan itu protokol bilang tanam nanas dan pisang untuk di expor keluar negeri…?.
Tidak mudah mengirim hasil bumi keluar negeri banyak aturan dan tahapannya baik efek residu, kesegaran, kematangan dan tidak mudah membudidayakan seluas itu butuh tenaga ahli profesional dan berpengalaman.
“Sudahlah kami petani ini bukan ladang pembodohan serta sebagai alat atau objek alasan dan landasan untuk melakukan hal yang pada akhirnya diduga semuanya beraroma KKN,” tambahnya.