Protes ! Mahasiswa Gayo Merdeka Tolak Tambang di Aceh Tengah

Digtara.com | BANDA ACEH – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Gayo Merdeka menggelar aksi di kantor Gubernur Aceh, kota Banda Aceh. Mahasiswa meminta kepada PLT Gubernur Aceh, Nova Iriansyah agar segera mencabut izin tambang milik Eash Asia mineral perusahan asal kanada bernama PT Linge Mineral Resources.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Pantauan digtara.com setelah mahasiswa menggelar aksi selama dua jam, tidak ada pihak pemerintah Aceh yang menemui peserta aksi. Mahasiswa pun membubarkan diri menjelang waktu dzhuhur tiba.

Sejumlah mahasiswa yang berasal dari dataran tinggi seperti kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo lues yang tergabung dalam Gayo Merdeka menggelar aksi di kantor Gubernur Aceh, kota Banda Aceh pada Kamis (02/05/2019).

Dalam aksi ini mahasiswa meminta PLT Gubernur Aceh segera mencabut izin tambang PT Linge Mineral Resources, milik Eash Asia asal kanada. Saat ini perusahaan asing tersebung sedang mengurus izin analisis dampak lingkungan (AMDAL) agar bisa beroparasi.

“Jika perusahaan ini beroperasi, kita bisa tidak kuliah. Karena terancam tanaman kopi yang menjadi tumpuan hidup masyarakat Gayo,” kata Miko, salah satu peserta aksi melalui pengeras suara.

“Di sana, tempat lahir lahir kita, tempat kita dibesarkan, juga menjadi sejarah Aceh tentang adanya makam kerajaan Linge. Apakah kawan-kawan mau tempat kita dijadikan tambang dan hancur berantakan?,“ sambung Miko dengan menggubu-gebu.

Mahasiswa meminta PLT Gubernur tidak memberikan izin sama seperti PT. EMM yang beberapa hari lalu didemo secara besar-besaran dan akhirnya pemerintah Aceh menolak perusahaan tersebut.

“Kita tau, pak PLT sudah menolak PT. EMM yang akan beroperasi di kabupaten Nagan Raya, kini kita dari wilayah tengah Aceh juga ingin pak PLT juga menolak perusahaan yang ingin menghancurkan daerah kami, karena kita semua sudah tau tambang itu merusak lingkungan dan merusak segalanya,” tambah Miko.

Reporter: M.Asqal