Minta Ganti Presiden di Harlah NU, Sembilan Orang Diamankan Polisi

digtara.com | TEBING TINGGI – Sembilan orang laki laki diamankan personil Polres Tebing Tinggi karena merusuh dan mengganggu di acara Haul Nadhalatul Ulama (NU) di Lapangan Sri Mersing, Kota Tebing Tinggi. Dari sembilan orang, satu dikembalikan karena merupakan pedagang yang sedang berjualan di lokasi kegiatan.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Belakangan diketahui, kedelapan orang tersebut merupakan kader Front Pembela Islam (FPI) Tebing Tinggi. Kedelapannya yakni Syahrul Amri Sirait (Ketua DPC FPI Padang Hilir), M Fauzi Saragih, M Husni Habibie (Wali Laskar FPI), Anjad, Arif Darmadi (Anggota DPC FPI Tebing Tinggi), Amiruddin Sitompul (Panglima Jihad FPI), Suhairi dan Oni Qital (Kadiv Aksi FPI), Rabu (27/2/2019).

Informasi yang dihimpun digtara.com kedelapan orang tersebut masuk dengan menyusup tanpa diundang dengan berteriak dan meminta ganti presiden saat acara berlangsung. Selain itu, kedelapan orang yang menggunakan kaos ganti presiden juga ingin membubarkan acara. Personil polisi yang sedang bertugas mengamankan kegiatan tersebut langsung membawa pentolan FPI ke Polres Tebing Tinggi untuk dimintai keterangan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja membenarkan adanya sembilan orang yang diamankan dan dimintai keterangan. “Dari sembilan orang satu diantaranya sudah dikembalikan karena merupakan pedagang. Kini mereka masih dimintai keterangan,” katanya.

Nadhlatul Ulama sedang melaksanakan pelantikan IPNU dan IPPNU dalam rangka memperingati hari lahir NU ke 93. Kegiatan ini juga melaksanakan Tabliq Akbar dan Tausiah yang dihadiri kader NU dan tokoh masyarakat. (put)