Mahasiswa Yang Ditahan Akibat Demo Ricuh di Depan Gedung DPRD Sumut Dibebaskan

digtara.com | MEDAN – Polisi akan membebaskan puluhan mahasiswa yang mereka amankan saat aksi unjukrasa menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang berujung kericuhan di depan Gedung DPRD Sumatera Utara pada Selasa 24 September 2019 kemarin.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Rencananya pembebasan akan dilakukan pada Sabtu 28 September 2019 besok.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja. Tatan mengatakan, puluhan mahasiswa itu dibebaskan setelah pimpinan perguruan tinggi tempat mereka belajar, bertemu dengan Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto di Mapolrestabes Medan pada hari ini.

Dalam pertemuan itu, kata Tatan, para pimpinan perguruan tinggi itu, memohon penangguhan penahanan dan menjamin para mahasiswanya.

“Iya benar. Pak Kapolda sudah bertemu dengan beberapa pimpinan perguruan tinggi. Besok tepat jam 10 para Mahasiswa tersebut akan kita bebaskan,”sebut Tatan, Jumat (27/9/2019).

Adapun para pimpinan perguruan tinggi itu diantaranya Rektor UMSU, Agussani; Rektor Unimed Syamsul Gultom; Wakil Rektor I USU, Rosmayati; Wakil Rektor I Panca Budi, Bakti Alamsyah; Wakil Rektor III UIN Sumut, Amroeni Drajat dan Wakil Rektor III UMA, Muazul.

Rektor UMSU, Agussani, membenarkan jika pihaknya telah memohonkan penangguhan penahanan untuk para mahasiswanya. Setelah ditangguhkan, ia berjanji akan melakukan pertemuan dengan para Mahasiswanya tersebut untuk menyampaikan hal-hal yang sangat penting demi menjaga kondusifitas.

“Ini adalah bentuk pasang badan kami sebagai pimpinan perguruan tinggi. Artinya kami bertanggung jawab atas Mahasiswa kami masing -masing. Kami juga meminta kepada Mahasiswa kami seluruhnya agar memahami posisi kami untuk tidak lagi melakukan hal-hal yang mengganggu kondusifitas di Medan. Kami berterimakasih kepada pak Kapolda Sumut atas kebijaksanannya ini,” terang Agussani.

[AS]