Jumat, 19 April 2024

Mahasiswa Kedokteran USU Yang Meninggal Karena Difteri, Sudah Idap Lupus Sejak 2017

Redaksi - Selasa, 24 September 2019 14:31 WIB
Mahasiswa Kedokteran USU Yang Meninggal Karena Difteri, Sudah Idap Lupus Sejak 2017

digtara.com | MEDAN – Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik menyatakan bahwa pasien atas nama Nurul Arifah sudah mengidap penyakit Lupus sebelum dirawat di rumah sakit tersebut sebagai pasien suspect difteri. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berasal dari Malaysia itu, meninggal dunia pada Sabtu 21 September 2019 lalu.

Baca Juga:

Zuhrial, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP HAM, mengatakan manajemen rumah sakit Adam Malik mengetahui bahwa Nurul Arifah mengidap penyakit Lupus berdasarkan data yang diperoleh dari rumah sakit di Kuala Lumpur.

“Data tersebut mencantumkan bahwa Nurul Arifah sudah menderita Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau Lupus sejak tahun 2017,” ungkapnya Zuhrial saat temu pers, Selasa (24/9/2019).

Dia menjelaskan, Lupus merupakan salah satu penyakit mematikan yang terkait dengan kekebalan tubuh manusia. Sel pertahanan yang seharusnya melindungi tubuh dari masuknya kuman atau gangguan eksternal lain, justru menyerang tubuh pemiliknya.

Dengan kondisi seperti itu, penderita akan mudah diserang oleh sel pertahanan tubuhnya sendiri ke berbagai organ dalam. SLE bisa juga menyerang darah sehingga terjadinya infeksi akan lebih mudah.

Dari data yang didapatkan manajemen Adam Malik, Nurul Arifah adalah penderita SLE yang memiliki kelainan pada darah. Bahkan pada Mei 2019, Nurul Arifah diketahui sempat kembali ke Malaysia menjalani terapi Lupus di rumah sakit tersebut.

Pada data tersebut terdapat tiga komponen yang mencolok. Pertama, kadar anti-nuclear antibody (ANA) pada darah Nurul Arifah berada pada tingkat yang tinggi. ANA adalah antibodi yang timbul lebih tinggi ketika terjadi penyakit otoimun.

Setiap individu memiliki otoantibodi dalam jumlah yang sedikit, tetapi sekitar 5 persen dari populasi terdapat otoantibodi yang meningkat. Dan setengah dari 5 persen tersebut menderita penyakit otoimun. Kemudian tingkat Anti-dsDNA Nurul Arifah juga tinggi serta komplemen yang rendah.

Pada saat masuk ke rumah sakit Adam Malik, kadar darah merah dan darah putihnya di bawah normal. Pembeku darah (trombosit) juga kurang dan itu semua merupakan tanda-tanda pada penderita SLE.

Nurul Arifah (20) meninggal dunia setelah sebelumnya sempat menjalani perawatan di rumah sakit USU dan rumah sakit Adam Malik selama lima hari.

Belakangan diketahui bahwa selain difteri, mahasiswa semester lima FK USU asal Malaysia itu juga mengidap Lupus yang diyakini dokter menjadi penyakit pemberat sehingga dirinya tidak mampu bertahan.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru