Kamis, 28 Maret 2024

Kisah Tragis di Negeri Jiran, Meimeris Berlindung ke Tempat Sampah dari Pukulan Mr Wong

Redaksi - Sabtu, 31 Agustus 2019 03:40 WIB
Kisah Tragis di Negeri Jiran, Meimeris Berlindung ke Tempat Sampah dari Pukulan Mr Wong

Digtara.com | MEDAN – Meimeris Tumanggor, seorang pekerja migran asal Sumatra Utara yang sempat terlunta-lunta di Malaysia, akhirnya berhasil dipulangkan oleh Pemprov Sumut pada Kamis (29/8/2019).

Baca Juga:

Sekitar pukul 15.00 WIB, Meimeris tiba di Rumah Sakit Haji Medan diantar sejumlah pejabat dan staf Pemprov Sumut dan ditempatkan di salah satu ruangan VIP. Saat ditemui Digtara sekitar satu jam setelahnya, wanita itu sedang berbaring menatap langit-langit kamar, sendirian.

Selang infus terpasang di lengan kiri dengan tubuh dibalut selimut . Sepeninggalan rombongan Pemprov, belum ada orang yang menemaninya di kamar. Informasi dari suster, belum ada memang kerabatnya yang datang.

Namun dia seperti tidak terlalu mempermasalahkan itu. Meimeris kerap tersenyum saat menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan kepadanya. “Kata dokter saya sakit paru-paru,” ujarnya.

Dengan suara parau dia menuturkan, ihwal kepergiannya ke negeri Jiran Malaysia adalah atas keinginan sendiri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.Setelah ditinggal pergi begitu saja oleh suami, kondisi ekonominya sangat sulit dan harus harus menghidupi dua anak yang masih kecil.

Mereka tinggal di rumah orangtua Meimeris di Tapanuli Tengah yang juga hidup pas-pasan. Ayahnya hanya seorang penderes pohon karet. Untuk ikut bekerja di kebun bersama sang ayah, Meimeris juga tak sanggup.

Ia akhirnya memilih mencari kerja ke Kota Medan. Namun dia juga tak punya banyak pilihan tempat bekerja, apalagi di kantoran, karena hanya berbekal ijazah SMP. “Di Medan, saya cuma pernah kerja jaga toko sepatu di Medan Plaza,” ujarnya. Itu sekitar satu tahun sebelum kepergiannya ke Malaysia.

Meimeris merantau ke Malaysia pada 2009 dan ketika itu ia belum tahu bahwa untuk bekerja di luar negeri harus menggunakan paspor khusus. Sedangkan yang digunakannya adalah paspor pelancong. Ia berangkat dengan kapal feri cepat dari pelabuhan Tanjungbalai Asahan.

Ia berangkat ke Malaysia bukan melalui perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI), tetapi atas jasa seorang wanita, yang disebutnya sebagai agen, bernama Juli boru Simorangkir. Meimeris dijanjikan akan dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga di Malaysia.

Meimeris mengaku tidak terlalu kenal dengan wanita itu karena dipertemukan oleh temannya. Yang dia tahu, Juli tinggal di Kota Pematangsiantar. “Saya bayar ke Juli Rp4,5 juta, katanya, untuk pengurusan paspor dan tiket kapal,” ujar Meimeris.

Awal di Malaysia ia bekerja di daerah Petaling, Kuala Lumpur. Ia ditempatkan di rumah keluarga keturunan Tionghoa dengan majikan yang dipanggilnya sebagai Mr Wong.

Di sana ia lebih banyak dipekerjakan mengepak teh kemasan yang menjadi bisnis rumahan Mr Wong. Namun sehari-harinya Meimeris juga disuruh menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sebelum mengepak teh.

Bekerja di rumah ini ia sebelumnya diberitahu Juli akan mendapatkan Rp1 juta per bulan gaji. Namun Mr Wong mengatakan dirinya memberikan Rp1,5 juta per bulan untuk gaji Meimeris.

Apapun itu, dia bahkan belum pernah menerima sepeser pun gajinya selama sekitar setahun. Mr Wong berdalih seluruh gaji akan diberikan saat Meimeris akan pulang ke Indonesia.

Sambil sesekali terbatuk, Meimeris melanjutkan, karena sudah setahun tak kunjung mendapatkan gaji ia mengutarakan niat kepada Mr Wong dan keluarganya untuk berhenti bekerja. Namun sang majikan tidak membolehkan karena Juli sebelumnya mengatakan kepada mereka bahwa Meimeris akan bekerja selama dua tahun.

Sejak itu, Meimeris malah menerima perlakuan kasar dan tindakan kekerasan. “Saya akhirnya lari karena mereka suka memukul, yang memukul bapak sama ibu. Saya lari ke tempat penimbunan sampah,” lirihnya. (Bersambung)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru