Ketua FPI Tebingtinggi Terkejut dan Tidak Tahu Apa-apa
digtara.com | TEBINGTINGGI – Pasca kepolisian menetapkan 11 orang sebagai tersangka dalam kasus kericuhan di lokasi Haul Nadhlatul Ulama (NU) ke-93 yang dikemas dalam Tabliq Akbar dan Tausiah serta pelantikan pengurus IPNU dan IPPNU di Lapangan Sri Mersing di jalan Sutomo, Kelurahan Satria, Kota Tebingtinggi, Rabu (27/2/2019) kemarin.
Baca Juga:
Diketahui kericuhan yang terjadi pada acara Haul NU tersebut terjadi saat sekelompok orang yang mengatasnamakan FPI berteriak dan mencoba menerobos masuk dengan berteriak meminta acara tersebut dibubarkan.
Polisi yang sedang berjaga melakukan pengamanan langsung menghadang tamu tak diundang tersebut. Namun, satu orang oknum FPI berhasil masuk ke lokasi acara dan meminta acara tersebut dibubarkan sambil berteriak Ganti Presiden.
Ketika dikonfirmasi digtara.com melalui via seluler, Ketua Ormas FPI Kota Tebingtinggi, Mhd Muslim Istiqomah mengatakan dirinya sangat terkejut mendengar adanya kejadian yang menimpah anggotanya dan bahkan ia juga tidak tau sama sekali kejadian ini.
“Saya tau setelah salah satu anggotanya melaporkan kepada dirinya,” paparnya.
Dia menjelaskan padahal sebelum acara besoknya di mulai, ia sudah mengingatkan kepada anggotanya untuk jangan berbuat anarkis, bahkan ia juga mengatakan kepada anggotanya.
“Kalau kalian mau datang di acara itu boleh saja dan dengarkan saja, tapi kalian jangan sampai terprovokasi di lapangan,” tegasnya.
Saat ditanya soal keributan semalam, Ketua FPI dirinya menjawab keributan yang terjadi kemarin diduga adanya ketersinggungan mengenai anggotanya sebanyak 11 orang yang sudah di tahan oleh Polres Tebingtinggi kemarin malam.
Dia menambahkan terkait membuat kericuhan di acara HUT NU kemarin, pihaknya bersama ketua MUI kota Tebingtinggi dan tokoh agama sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian Polres Tebingtinggi.[w1n]